Sempat Dikira Ampuh Halau Corona, Ini Penyebab Obat Mag Laris di Pasar Amerika Awal Pandemi Lalu

Minggu, 20 Maret 2022 | 17:32
Kompas.com

Ilustrasi obat pasien Covid-19.

IDEAOnline -Tingginyakasus virus corona di Indonesia pada bulan februari lalu membuatIndonesiamenjadi sorotanmedia asing.

Apalagi ada varian baru Omicron yang disebut lebih mudah menular dan menimbulkan gejala ringan seperti hidung tersumbat, sakit kepala dan sakit tenggorokan.

MelansirKompas.comdariThe Independent,Kamis (9/12/2021), flu biasa disebabkan oleh virus yang berbeda dengan Covid-19.

Di musim seperti ini, sangat sulit untuk membedakan apakah kita terpapar Covid-19 atau flu biasa tanpa pengujian.

Para ahli terus berusaha mengkaji jenis obat untuk menangani penyakit ini.

Di Cina, penggunaan beragam obat herbal pun telah dicoba pada 92,4% pasien di Negeri Tirai Bambu tersebut - dengan laporan hasil yang menjanjikan.

Terdapat 6 obat dan ramuan herbal Cina yang dilaporkan efektif menangani infeksi virus corona.

Salah satu obat yang populer yakni Lianhua Qingwen. Tapi tahu enggak sih, obat mag jenisFamotidineternyata sempat menjadi popular karena dikabarkan bisa menghalau viruscovid-19.

Baca Juga:Pakaian Jadi Tidak Awet dan Rusak, Mulai Sekarang Jangan Ulangi Kebiasaan Buruk Ini Saat Pakai Mesin Cuci

Baca Juga:Bikin Syok, Rumah Ini Dijual dengan Semua Barang Lengkap yang Ada di Dalamnya, Tapi Coba Pikir Lagi Dua Kali

Famotidine

Dikutip dari alodokter, Famotidine adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi gejala sakit maag dan heartburn (rasa panas dan nyeri di ulu hati), dan penyakit refluks asam lambung (GERD).

Selain itu, obat ini juga dapat mengobati kondisi lain yang disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan, seperti sindrom Zollinger-Ellison, tukak lambung, serta ulkus duodenum

Famotidine bekerja dengan menghambat zat histamin pada reseptor H2 (di lambung), sehingga mengurangi produksi asam lambung.

institute of Economic Affairs
institute of Economic Affairs

ilustrasi obat maag

Melansir Business Insider melaluikompas.com, Selasa (28/4/2020),obat yang diburu warga Amerika Serikat inimemiliki bahan aktif anti mulas yang sedang diteliti dan dipelajari sebagai kemungkinan pengobatan Covid-19.

Uji coba ini dilakukan para peneliti di Northwell Health di wilayah kota New York.

Salah satu peneliti, Dr. Kevin Tracey mengatakan beberapa jenis obat ini telah mulai kehabisan stok akibat banyak orang yang menimbun obat-obat anti mulas tersebut.

Baca Juga:Para Istri Coba Cegah Polusi Udara di Rumah, Kurangi Penyebab Sakit Tenggorokan bahkan Kanker!

Baca Juga:Bingung Cara Kelola Sampah di Rumah? Ibu-ibu Jangan Asal, Tinggal Ikuti Paduan Berikut Ini!

BelumTeruji Kebenarannya

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah famotidine akan berguna dalam pengobatan pasien yang terinfeksi virus corona," kata Dr. Tracey.

Bahkan, jika beberapa manfaat ditemukan, pasien dalam penelitian ini akan diberi dosis yang sangat tinggi secara intravena.

Ini Jauh lebih banyak dari yang biasa dikonsumsi orang untuk mengobati sakit mag.

Majalah Science melaporkan, para peneliti sedang berusaha menjaga penelitian terhadap obat-obatan yang mungkin bisa dijadikan pengobatan pasien Covid-19 dengan sangat hati-hati.

"Jika kita membicarakan hal ini kepada orang yang salah atau terlalu cepat, pasokan obat akan hilang," kata Dr. Tracey.

Baca Juga:Iseng-iseng Campur Sampo Bayi ke dalam Cucian Baju Kotor, Siapa Sangka Hasilnya Malah Memuaskan, Kok Bisa?

Baca Juga:Jangan Asal Cuci Malah Bisa Rusak dan Hancur, Begini Cara Cuci Masker Kain yang Benar

Manfaat yang mungkin ada pada obat mag seperti famotidine tidak berbeda dengan yang sempat terjadi di awal tahun ini, yakni saat pil anti malaria, klorokuin, disebut dapat mengobati virus corona.

Dilansir darialodokter.com, Mengonsumsi Famotidine secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping sepertiSakit kepala, Pusing, Diare hingga Konstipasi.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis#ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya