Siapa Sangka Panca Indra Miliki Fungsi Penting dalam Proses Desain Interior, Ini Penjelasannya!

Rabu, 23 Maret 2022 | 09:19
Turnstone

Ruang kerja dengan desain multisensory

IDEAonline - Tahukah IDEA Lovers bahwa nyatanya indra kita memiliki peranan yang penting ketika menyangkut desain interior?

Pada dasarnya, indra kita turut berperan dalam bagaimana kita mengalami dan merespons lingkungan di sekitar kita.

Segera setelah berjalan ke suatu ruang, otak kita menafsirkan kualitas ruang berdasarkan apa yang kita rasakan dengan lima indra kita.

Baca Juga:Tinggal Bersama Lansia? Jangan Khawatir, Ikuti Tips Ini Agar Hunian Tetap Nyaman dan Aman

Baca Juga:Untuk para Pekerja 'Rumahan', Jangan Lewatkan 3 Tren Berikut Ini agar Memiliki Kantor Rumah yang Ideal!

Selain menafsirkan setiap indera secara independen, otak kita juga menggabungkannya menjadi pengalaman multisensory yang memunculkan respons tambahan.

Hal ini akan memengaruhi suasana hati, perilaku, dan akhirnya wellbeing penggunanya di ruang mana pun.

Pengalaman pancaindra ini terutama penting ketika menyangkut lingkungan kerja.

Dalam industri retail, hiburan, dan perhotelan, desain multisensory memiliki peran yang lebih penting dari sekadar membangun daya tarik fungsional dan visual.

Ini didasarkan pada konsep bahwa orang mengalami dan merespons ruang melalui kelima indra dasar kita, secara sadar atau tidak sadar.

Baca Juga:Jangan Biarkan Debu dan Jamur pada Dinding, Ini 7 Penyebab Rumah Bebas Alergi

Baca Juga:Mulai dari Seprai, Ternyata Gampang Membuat Kamar Tidur Bak Hotel Berbintang, Tak Perlu Staycation Saat Pandemi

Dilansir dari corporatedesigninteriors.wordpress.com (18/07/2019), berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana pancaindra dapat memengaruhi kita dan bagaimana suatu ruang dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja melalui desain multisensory.

Penglihatan

Salah satu indra yang paling berpengaruh pada cara seseorang merasakan suatu ruang adalah penglihatan.

Penglihatan adalah cara desain terlihat; skema warna, pencahayaan, dan penggunaan elemen alami.

Penelitian di balik psikologi warna menunjukkan bahwa skema warna saja dapat memiliki pengaruh yang luar biasa pada suasana hati, produktivitas, dan bahkan kesehatan fisik serta kesejahteraan pengguna.

Memutuskan warna mana yang akan dimasukkan ke dalam desain tempat kerja memerlukan pertimbangan yang cermat dan perencanaan strategis untuk merangsang respons yang diinginkan dari penggunanya.

Baca Juga:Hindari Memelintir Kain, Para Istri Ternyata Mencuci Gorden hingga Menjemur Ada Caranya, Ini Dia!

Baca Juga:Selain Budget, Coba Pertimbangkan 3 Hal Ini Saat Pakai Jasa Arsitek, Anti Gagal!

IDEA Lovers dapat menjelajahi dasar-dasar psikologi warna untuk memulai.

Selain warna, pencahayaan juga sama pentingnya saat menarik indra penglihatan.

Jangka waktu yang lama di bawah pencahayaan buatan dikaitkan dengan berbagai efek kesehatan yang merugikan, baik fisik maupun mental, seperti ketegangan mata, sakit kepala, kelelahan, serta stres dan kecemasan.

Menyediakan pekerja dan tamu akses ke cahaya alami dan desain bernuansa alam sangat penting untuk ruang kerja multisensory yang sehat.

Hal ini akan menarik daya tarik bawaan kita ke alam dan membantu kita mempertahankan ritme sirkadian yang konsisten (terkait dengan kesehatan psikologis dan fisiologis).

Dengan perencanaan dan eksekusi yang tepat di seluruh desain tempat kerja, desain tempat kerja akan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pekerja serta produktivitas di tempat kerja.

Terakhir, menghindari rasa sesak dan memberikan garis pandang yang jelas di seluruh area akan membantu pekerja tetap bekerja secara produktif dan memastikan tamu tidak kewalahan saat memasuki ruangan.

Bau

Baca Juga:Tuang Sabun Cuci Piring ke Bath Tub Lalu Bilas dengan Benar, Begini Cara Bersihkan Bak Mandi dengan Mudah!

Baca Juga:Artis Ini Sengaja Buat Pintu Rumah yang Bisa Muat Keluar Masuk Keranda, Alasannya...

Salah satu indra yang paling kuat saat mendesain untuk ruang kerja adalah penciuman.

Namun, hal ini sering kali diabaikan.

Bau paling kuat terkait dengan memori dan bertanggung jawab atas hingga 75% emosi yang kita hasilkan setiap hari.

Sangat penting untuk mempertimbangkan aroma ruangan ketika merancang tempat kerja yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menciptakan hubungan positif antara ruang dan mereka yang menempatinya.

Jarak antara makanan dengan zona kerja, serta setiap sumber bau, perlu diteliti dan direncanakan secara strategis agar dapat memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan pengguna ruang secara positif.

Sebuah penelitian menjelaskan bagaimana aroma tertentu, termasuk lemon, peppermint, dan bahkan kopi, dapat berguna di tempat kerja.

Rasa

Tambahan kecil, seperti kopi dan kue-kue kering, dapat membantu pekerja dan tamu merasa diterima dan lebih bersemangat di pagi hari.

Dengan menggabungkan area bersantai, penghuni didorong untuk beristirahat sejenak sepanjang hari dan mengisi ulang kreativitas, konsentrasi, dan tingkat produktivitas mereka secara keseluruhan.

Zona “konsumsi” yang direncanakan secara strategis juga akan menarik pekerja untuk berkumpul, bekerja, dan bersosialisasi di lingkungan yang mempromosikan kesejahteraan melalui koneksi.

Suara

Baca Juga:Sempat Dikira Ampuh Halau Corona, Ini Penyebab Obat Mag Laris di Pasar Amerika Awal Pandemi Lalu

Baca Juga:Pantas Saja Listrik Malah Makin Melonjak, Coba Kurangi Kebiasaan Cabut Kabel, Ini Penjelasannya!

Suara mungkin merupakan pengalaman sensorik yang paling dipertimbangkan di tempat kerja setelah penglihatan.

Dengan munculnya ruang kerja kolaboratif dan terbuka, sangat penting bahwa privasi dan kenyamanan akustik diperhitungkan saat membuat tata letak yang seimbang.

Pastikan ada zona yang menawarkan privasi, dan ada pula yang khusus kolaborasi.

Polusi suara akan membanjiri lingkungan terbuka yang dirancang dengan buruk dan karyawan akan kehilangan kenyamanan dan produktivitas.

Berbagai solusi akustik yang efektif dapat digunakan untuk mengatasi hal ini, termasuk pod dan bilik rapat, panel dinding, sekat, aplikasi biofilik, dan sistem suara lainnya.

Di sisi lain, suara dapat digunakan secara positif di tempat kerja.

Memutar musik yang sesuai di area umum dapat membantu menciptakan suasana hati yang diinginkan dan menutupi suara yang tidak diinginkan secara bersamaan.

Suara bernuansa alam juga dapat meningkatkan ketenangan.

Namun, pilihan suara tambahan harus dipertimbangkan dengan cermat, untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja tanpa menambah gangguan.

Peraba

Baca Juga:Meniliki Kebiasaan Aneh Warga Lokal di Cina yang Suka 'Memberi Makan' Pohon, Siapa Sangka Benar-benar Bikin Subur!

Baca Juga:Tinggal Minum Air Rebusan Tanaman Hias Ini, Siapa Sangka Demam, Batuk hingga Pilek Hilang Dalam Sekejap!

Di luar daya tarik estetika visual, tekstur, permukaan, dan bahan yang dipilih dengan cermat dapat membantu meningkatkan kenyamanan dan mendorong pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka.

Bahan yang lebih lembut lebih menenangkan dan mengundang, sementara permukaan yang keras dan halus terlihat dingin dan steril.

Menggabungkan elemen alami untuk furnitur dan dekorasi dapat meningkatkan kebahagiaan dengan menghubungkan semua pengguna ke alam bebas.

Menyeimbangkan tekstur keras dan lembut, juga kasar dan halus, akan memastikan bahwa efisiensi dalam bekerja dan juga relaksasi tercapai.

Suhu dan kelembapan juga perlu dipertimbangkan saat merancang tempat kerja yang ramah dan nyaman.

Ruang yang terlalu hangat dapat menyebabkan gejala “sick building syndrome” yang berdampak negatif pada kesejahteraan dan produktivitas pengguna ruang.

Ruang yang terlalu dingin juga bisa menimbulkan masalahnya sendiri.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis#ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber corporatedesigninteriors.wordpress.com