Tak Perlu Takut Lahan Sempit Saat Tinggal Bersama Orang Tua, Desain Rumah Ini Bisa Jadi Jawabannya!

Senin, 25 April 2022 | 14:15
thefanshop.com

Memisahkan bangunan untuk orangtua dan tamu

IDEAonline -Setelah menikah, pasangan rumah tangga baru biasanya ingin sekali tinggal berdua di rumah sendiri tanpa menumpang dengan orangtua. Tapi IDEA lovers tahu kan, harga properti di kota besar itu nggak murah.Terpaksa deh ngontrak, belum lagi biaya sewa rumah atau apartemen juga mahal lho.Para orangtua pun sebenarnya tak keberatan “ditumpangi” anak, mereka justru senang karena nggak akan kesepian.
IDEA lovers yang baru menikah juga jangan gengsi ya, tinggal bersama orangtua justru bisa membantu kalian mempersiapkan rencana rumah tangga kedepan dengan lebih matang, seperti menabung untuk DP rumah. Baca Juga:Tak Aneh Lagi, Ternyata Ini Penyebab IDEA Lovers Mengantuk Saat Hujan

Baca Juga:Berencana Menginap di Hotel? Hati-hati Kuman yang Berada di Karpet Hingga Remot TV!

Lalu, bagaimana desain rumah ideal saat tinggal bersama orang tua bersama dengan keluarga inti?

Karyawan swata bernama Johnmenceritakan kepada tim IDEAonlineakhirnya kita menemukan beberapa masalah mengenai hunian mereka sekarang.
“Saya punya spare budget enggak banyak, tapi semoga cocok dengan hasilnya.

Rumah juga penginnya dibuat 2 massa, untuk orangtua dan untuk saudara atau tamu.

Masing-masing rumah dibuat simpel biar murah, dan tukang pun bisa mengerjakannya.

Diusahakan salah satu rumah ada yang menghadap ke sawah, karena pemandangannya bagus dan banyak pohon,” pesan John.

Solusi

Baca Juga:Jangan Anggap Sepele, Ini Perbandingan Genting Lembaran dan Kepingan

Baca Juga:Tips Sebelum Beli Keramik Granit, Hindari yang Berpori Jelas Karena Kualitasnya Kurang Baik!

Karena masalah biaya menjadi sorotan utama, maka rancangan bangunan ini menghindari bentukan tidak umum yang berefek pada nilai konstruksinya.

Geometri pun dibuat sederhana, kotak, dan efisien dalam pemilihan material dinding yang murah, yaitu batako.

Jadi, massa berukuran “minimal”, tak menyita banyak lahan, dan memanfaatkan ruang terbuka hijau secara maksimal.

Dok Tabloid Rumah

Penempatan 2 massa terpisah,yakni Bangunan A (rumah utama dan menghadap ke jalan) dan Bangunan B (rumah tamu dan menghadap ke sawah). Masing-masing luasnya 43 m2 dan 36 m2. Luas tanah yang tersisa pun dimaksimalkan dengan penghijauan.

Dok. Tabloid Rumah

Dinding bata ekspos

Baca Juga:Siapa Sangka Lubang yang Ada di Bangku Plastik Miliki Kegunaan Ajaib, Apakah Itu?

Baca Juga:Mau Me Time di Rumah Saat Hujan? Tak Usah Khawatir Kedinginan, Tinggal Lakukan Hal Ini!

Olahan dinding batapun bisa disertakan hanya sebagai aksen, misalnya pada area ruang tamu yang dikonsep terbuka menghadap taman tengah.

Selain menghemat material kusen, udara dan cahaya alami bisa dinikmati dari dalam rumah.

Dok. Tabloid Rumah

Ruang keluarga

Ruang keluarga memiliki ukuran kecil,sehingga furnitur pun dibuat minimal.

Namun agar terkesan luas, jendela dan pintu yang menghadap taman tengah dibuat dengan material kaca yang lebar.

Penyelesaian atap juga demikian. Plafon dipasang miring dan pencahayaan alami dari arah gunung-gunung menambah segar ruang dalamnya.

Dok. Tabloid Rumah

Sebagai perantara kedua massa.

Baca Juga:Jadi Hunian Termahal di Eropa, Rupanya Rumah Gelembung Unik Ini Harganya Tembus Rp 5,9 Triliun!

Baca Juga:Begini Penampakan Teras Pendopo, Bukti Perjuangan R.A. Kartini Meraih Emansipasi Perempuan Indonesia

Sebagai perantara kedua massa,dibuat koridor sederhana berupapath wayatau jalan setapak.

Dok. Tabloid Rumah

Dinding roster dinding yang unik.

Walau rumah “minim”,batako dapat dimainkan menjadi olahan dinding yang unik, yakni dipasang secara bersela, atau diberi jarak sehingga rumah terkesan tak “minim”.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya