Cafe Hits di Bandung Ini Tampil Beda dengan Konsep Gaya Peranakan

Selasa, 24 Juli 2018 | 10:00
dok. instagram/seroja.asia

Cafe Seroja Asia | dok. instagram/seroja.asia

IDEAonline -Bandung memang surganya cafe dengan interior unik dan menarik. Jika cafe bergaya industrial atau tropis sudah banyak ditemukan, kali ini ada satu cafe yang punya desain cukup langka, yaitu gaya peranakan.

dok. instagram/seroja.asia

Cafe Seroja Asia | dok. instagram/seroja.asia

Baca juga :

Sukses Berbisnis Kuliner, Begini Tampilan Rumah Rachel Vennya

Fyi, gaya peranakan muncul di awal abad 20, gaya ini menggabungkan unsur budaya barat dan timur. Ciri gaya peranakan memiliki detail desain yang unik, terutama pada pilihan warnanya yang atraktif.

dok. instagram/seroja.asia

Cafe Seroja Asia | dok. instagram/seroja.asia

Baca juga :

Rumah Tua yang Direnovasi di Jepang Ini Bisa Berputar 360 Derajat Loh!

Cafe yang beralamat di Jl. Purwakarta, Bandung ini menggabungkan desain gaya peranakan dengan sentuhan modern atau kekinian.

Unsur warna yang digunakan pun dari warna-warnabold yang saat ini banyak digunakan. Komposisi warna ini menjadikan setiap ruang di cafe jadi spot foto yang menarik.

dok. instagram/seroja.asia

Cafe Seroja Asia | dok. instagram/seroja.asia

Baca juga :

Konsep Bohemian di Dapur Bikin Sempit dan Berantakan? Simak Tips Ini!

Bahkan ada satu area yang semuanya memiliki konsep warna pink, mulai dari rak hingga furniture. Desain furniturnya pun dibuatbuilt indengan dinding untuk menghemat area.

dok. instagram/seroja.asia

Cafe Seroja Asia | dok. instagram/seroja.asia

Tak hanya area duduk, konsep warna pink juga diaplikasikan pada bagian kamar mandi, terutama area wastafel. Ini bisa jadi referensi untuk wastafel di rumah lho.

Menggunakan cermin tanpa bingkai yang dipadukan dengan keramik persegi putih, area ini tampak simpel tapi manis.

dok. instagram/seroja.asia

Cafe Seroja Asia | dok. instagram/seroja.asia

Kira-kira IDEA Lovers berani nggak mengaplikasikan warna-warnaboldini pada hunian?

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya