IDEAOnline-Rumah tapak menjadi potensi pasar besar yang dibidik pengembang saat ini.
Permintaan pada segmen hunian jenis ini diprediksi lebih banyak dari apartemen.
Salah satu alasan yang mendukung makin diminatinya rumah tapak adalah fakta pada tujuan kepemilikan rumah yang ada di masyarakat saat ini.
Segmen konsumen rumah tapak mayoritas merupakan end-user yang akan menempati secara pribadi.
Sedangkan konsumen apartemen masih diburu oleh segmen investor sebagai bisnis sewa atau investasi.
Apalagi berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015 jumlah penduduk Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa.
Hal ini tentu akan meningkatkan permintaaan akan hunian.
Pada tahun 2016, Bank Dunia merilis laporan bahwa kebutuhan rumah di Indonesia mencapai 920.000 unit per tahun, sedangkan angka ketersediaan hanya mencapai 400.000 unit per tahun.
Baca Juga: Ini Dia Plus Minus Rumah Tapak dan Apartemen yang Wajib Diketahui!