Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Masjid Agung Palembang, Perpaduan Arsitektur Tiga Budaya dan Saksi Bisu Perjuangan Melawan Penjajah

Agnes - Rabu, 05 Desember 2018 | 06:00
Masjid Agung Surabaya tampak dari kejauhan
tribunnews

Masjid Agung Surabaya tampak dari kejauhan

Baca Juga :Tampak Tak Biasa, Bangunan Hotel di Tengah Hutan Ini Justru Berbentuk UFO

Pembangunan kembali masjid ini sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama.

Tercatat, masjid ini selesai pada 20 Mei 1748 atau 28 Jumadil Awal 1161 H.

Sejak awal, oleh penduduk setempat, masjid ini sering disebut sebagai Masjid Sulton.

Alasannya, pembangunan masjid ini diketuai dan dikelola langsung oleh Sultan Mahmud Badaruddin.

Baca Juga :Meski di Tengah Kota, Rumah Tampil Cantik dengan Taman yang Asri

Bentuk Bangunan Lama Masjid Agung Palembang

Pada awalnya, tidak ada menara di Masjid Agung.

Menara masjid ini dibangun pada saat pemerintahan Sultan Najmudin I, putra dari Sultan Mahmud Badaruddin.

Pendirian menara ini bukan tanpa rintangan.

Pembangunan menara masjid bertepatan dengan perang dingin antara Kerajaan Palembang melawan Belanda pada 1821.

Akibatnya, atap menara masjid hancur dan baru diganti menjadi atap rumbia pada 1825.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular