IDEAonline - Pemberitaan mengenai Meikarta dihebohkan dengan dugaan suap yang melibatkan Direktur Operasional Lippo Group, Billy Sindoro, Bupati Bekasi Neneng Hassnah Yasin serta sejumlah Kepala Dinas di lingkungan Pemkab Bekasi dan sejumlah pegawai Lippo Group.
KPK telah menetapkan Billy, Neneng dan tiga lainnya sebagai tersangka.
Meikarta sendiri dikembangkan oleh PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) sebagai anak usaha PT Lippo Cikarag Tbk (LPCK).
Walaupun terbelit dugaan suap, namun mega proyek Meikarta ini masih terus dilanjutkan.
Harga properti yang relatif murah membuat pasar Indonesia menarik bagi para investor asing.
Chairman Lippo Group James Riady menyebut apartemen Meikarta di Cikarang dibuat untuk bisa menampung permintaan investasi properti dari luar negeri tersebut.
"At the end of the day kami mengantisipasi booming asing masuk termasuk Singapura dan Hongkong," ujar James di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (1/11/2017) pada Kompas.com.
Baca Juga : Sempat Minta Maaf Pada Cut Tari, Ternyata Ariel Punya Spot Khusus Untuk Koleksi Gundam di Rumahnya!
James menuturkan, harga sewa gedung kantor milik Lippo di Hongkong saat ini mencapai 35.000-45.000 dollar Amerika Serikat per meter persegi.
Kondisi di Singapura juga tidak jauh berbeda. Meski tidak menyebut angka pasti, James menilai harga properti di negara kota itu sangat tidak terjangkau lagi.
"Di Singapura sudah enggak ada barang yang tersedia, karena terlalu mahal. Karena itulah, sekarang pasar terbaik ada di Indonesia. Still very cheap," jelas James.