IDEAonline - Mitra 10 Architecture Design CompetitionTropical Contemporary House yang resmi berakhir dengan diumumkannya juara masing-masing kategori pada Sabtu, (15/12).
Sandi Baratama dengan karyanya Permaculture House berhasil keluar sebagai juara 1 kategori profesional.
Permaculture House adalahrumah dengan konsep desain ekologi yang sifatnya berkelanjutan dalam semua aspek kehidupan.
"Prinsip keberlanjutan merupakan ide utama yang ingin saya tonjolkan dalam Permaculture House ini", ujar Sandi Baratama saat ditemui IDEA online sesaat setelah awarding, Sabtu (15/12).
Menurutnya,Permaculture House merupakan sebuah kampanye rumah kontemporer yang sekaligus ingin memanfaatkan iklim tropis Indonesia.
Permaculture House merupakan hasil dari pemikiran dan keinginan untuk menciptakan desain rumah yangdapat menghidupi dirinya sendiri atau mandiri.
Untuk itu,Permaculture House dibuat berdasarkan 5 prinsip utama, di antaranya adalah sebagai berikut.
Baca Juga : Resmi Diumumkan, Inilah Para Pemenang Mitra 10 Architecture Design Competition Tropical Contemporary House!
1. Lebih menyatu dengan alam
Prinsip pertama yang dipegang dalam membuat desainPermaculture House adalah bagaimana desain yang dihasilkan mampu lebih menyatu dengan alam.
Untuk itu massa bangunan dibuat miring menghadap matahari barat yang kemudian akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menghasilkan energi.
Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk membuat interaksi sosial lebih luas.
2. Mandiri secara pangan
Permaculture Houseadalah sebuah desain rumah yangmandiri.
Kemandirian ini diwujudkan dengan kemampuan menghasilkan makanan sendiri melalui Urban Farming.
Dengan begitu, penghuni tidak terlalu terpengaruh dengan harga pasar yang fluktuatif.
Selain itu, Urban Farming juga sekaligus berperan dalam penghijauan lingkungan sekitar.
3. Memanfaatkan air hujan
Permaculture House dirancang sedemikian rupa agar dapat memanfaatkan dengan baik air hujan.
Dengan begitu air hujan tidak dibiarkan begitu saja namun mampu diserap, disimpan, dan dimanfaatkan.
Karena air hujan punya potensi untuk diolah dan digunakan kembali.
4. Zero waste
Permaculture House juga dirancang agar mampu meminimalisir sampah.
Caranya dengan mengolah sampah menjadi kompos yang kemudian digunakan untuk Urban Farming.
Selain itu juga memanfaatkan air tinja untuk bio gas.
Baca Juga : Tak Sediakan Fasilitas Mewah, Ini Dia Alasan Wulan Guritno Izinkan Shaloom Razade Ngekos di Inggris!
5. Membuka peluang menciptakan energi sendiri
Permaculture House membuka peluang menciptakan energi sendiri misalnya energi alternatif pengganti listrik.
Permaculture House memanfaatkan panas matahari untuk menghasilkan energi.
Itulah ulasan karya juara 1 Mitra 10 Architecture Design Competition kategori profesional.
Mitra 10 Architecture Design Competition sendiri adalah lomba desain untuk kalangan profesional arsitek dan mahasiswa teknik arsitektur.
Desain tropis kontemporer adalah desain yang dirancang dengan memerhatikan faktor iklim dan meresponnya dengan benar.
Selain itu, desain tropis kontemporer mengusung gaya kekinian dengan memanfaatkan material inovatif sebagai solusi menciptakan kenyamanan thermal, audio, dan visual. (*)