IDEAonline -Diskusi panel dengan tema Tropical Contemporary House dilaksanakan pada Sabtu (12/15) di Mitra 10 Q-Big, BSD, Tangerang.
Acara diskusi panel ini merupakan rangkaian Mitra 10 Architecture Design Competition 2018.
Sebelum diskusi panel, dilaksanakan presentasi karya sepuluh finalis Mitra 10 Architecture Design Competition 2018yang digelar dari 1 September 2018 hingga 15 November 2018.
Diskusi panel dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama melibatkan lima finalis kategori mahasiswa dan sesi kedua melibatkan lima finalis kategori profesional.
Fransisca Wungu Prasasti sebagai moderator memimpin jalannya diskusi.
Baca Juga : Resmi Diumumkan, Inilah Para Pemenang Mitra 10 Architecture Design Competition Tropical Contemporary House!
Diskusi berjalan menarik dan interaktif terutama karena setiap peserta diskusi mampu mengeluarkan gagasan-gagasan uniknya.
Rabani Kusuma Putra misalnya, peserta diskusi sekaligus finalis kompetisi kategori profesional, mencoba mengajukan solusi untuk merespon isu tropical.
"Menurut saya pemanfaatan material bisa jadi solusi untuk merespon isu tropical. Harus ada material baru yang digunakan secara efisien. Misalnya material yang bisa dirakit atau dibongkar pasang. Tentunya hal ini akan memberikan tambahan," ujar Rabani Kusuma Putra.
Sementara Andhika Nugraha, peserta diskusi sekaligus finalis kompetisi kategori profesional, mengutarakan gagasannya mengenai pemanfaatan lahan secara efektif untuk merespon isu tropical.
Menurutnya, pemanfaatan lahan pun harus berkaitan dengan alam sekitar karena ada beberapa aspek yang juga perlu diperhatikan.
"Membangun rumah atau tempat tinggal sebaiknya memikirkan aspek-aspek lingkungan, aspek-aspek hijau. Karena bagaimanapun kita hidup bersama alam, " ujar Andhika Nugraha.
Hal yang sama juga diutarakan Resya Putri Alifia, peserta diskusi sekaligus finalis kompetisi kategori mahasiswa.
Baca Juga : Manfaatkan Piring Cantik Untuk Dekorasi Setiap Ruang Pada Hunianmu
Menurutnya, alam dan lingkungan bukanlah sesuatu yang perlu disesalkan, bahkan sebenarnya kondisi alam dan lingkungan serta iklim Indonesia dengan dua musim adalah hal yang patut disyukuri.
"Untuk itu, kita harus mengubah respon kita terhadap apa yang alam beri. Bagaiamana ketika hujan, kita bukan mengutuknya tapi bersyukur dan bahkan bisa hidup dengan itu. Caranya ya dengan memanfaatkan kondisi tersebut", ujar Resya Putri Alifia.
Setelah acara diskusi panel selesai, acara dilanjutkan dengan pengumuman juara kompetisiMitra 10 Architecture Design Competition 2018.
Pada kategori profesional,juara 1 berhasil diraih oleh Sandi Baratama dari Depok.
Sedangkan pada kategori mahasiswa, juara 1 diraih oleh Thomas Pradipta dari Bandung. (*)