Pasalnya, tujuh orang keluarganya tewas seketika di rumah yang terdiri dari tiga kamar tersebut, tanpa sempat diselamatkan oleh warga maupun petugas.
Di sekitar lokasi kejadian, warga sekitar langsung berinisiatif membuka posko kebakaran, sedangkan warga lainnya bahu mambahu membangun tenda, serta mempersiapkan kelengkapan jenazah, guna proses pemakaman.
Aminuddin Panjaitan (42), adik dari Ernawati Panjaitan (korban) dan kakak dari Sri Rahayu Panjaitan (korban) menceritakan mengenai hari-hari terakhir dua saudaranya itu, sebelum didapatkan tewas terbakar.
Aminuddin menjelaskan, Sabtu (15/12/2018) malam lalu keluarga besarnya sempat berkumpul bersama guna merayakan ulang tahun Muhammad Rafli (korban) yang ke-12.
Baca Juga : Menutup Pintu Kamar Saat Tidur Ternyata Bisa Selamatkan Nyawa dari Kebakaran! Ini AlasannyaM.Rafli merupakan anak kedua dari pasangan Andi Ibrahim Bayu dan Sri Rahayu Panjaitan yang juga korban tewas terbakar.
Sementara Andi Ibrahim Bayu, ayah Rafli sempat berujar bahwa anaknya nanti bakal menjadi pemain sepak bola dengan posisi gelandang tengah yang andal.
Dia mengaku, keluarga korban belum lama menempati rumah tersebut, kurang lebih dua bulan menempati rumah naas itu, setelah sebelumnya tinggal di rumah yang terdapat di blok sebelah.
"Kurang dua bulan tinggal di sini, sebelumnya tinggal di blok sebelah. Setelah visum nanti, kita makamkan di pemakaman umum Batu Penggal, tidak jauh dari sini," ungkapnya.
Baca Juga : Merasa Terganggu, Faktanya Bukan Rumah Cut Mini yang Alami Kebakaran
Nantinya direncanakan, jenazah akan dimakamkan di dua liang lahat, dengan masing-masing keluarga menempati satu liang di dalamnya.
Sebelumnya, musibah kebakaran juga terjadi di Samarinda, Sabtu (20/10/2018).
Tepatnya, kebakaran terjadi di Jalan Manunggal, RT 78, Sungai Kunjang, sekitar pukul 08.40 Wita.