IDEAonline - Studio New York Worrell Yeung merombak sebuah apartemen berbentuk canggung di dalam hotel yang terkenal di kota.
Dengan menambahkan marmer dekoratif dan kuningan untuk referensi sejarahnya, studio juga menambahkan lorong plester untuk merapikan tata letaknya.NoMad Loft dua lantai yang telah direnovasi terletak di gedung Gilsey House dengan struktur rumit yang dibangun di lingkungan NoMad Manhattan pada tahun 1871.
Bangunan dengan gaya Kekaisaran Kedua ini mengacu pada periode renaisans Prancis dan berkembang di Amerika pada akhir abad ke-19.
Fitur utama bangunan ini termasuk atap mansard tiga lantai dan fasad besi dekoratif.
Baca Juga : Tidak Boleh Luput dari Suasana Natal, Inilah 10 Desain Hiasan Untuk Pintu RumahSebagai pengakuan atas warisan arsitekturnya, bangunan ini terdaftar sebagai landmark Kota New York dan masuk dalam Daftar Tempat Bersejarah Nasional.
Awalnya, bangunan ini adalah sebuah hotel mewah dengan 300 kamar, namum dikonversi menjadi apartemen pada tahun 1980-an.
Namun, penggunaan sebelumnya membuat apartemen ini diatur dengan canggung dan tampak tak seperti sebuah apartemen.
"Tantangan desain untuk proyek ini adalah membuat tata letak yang akan memecahkan urutan entri berbentuk aneh dan ruang hidup yang dibatasi dari loteng," kata pendiri studio Max Worrell kepada Dezeen.
Baca Juga : Bikin Geleng Kepala, 5 Sumber Polusi Ini Ternyata Berasal dari Dalam Rumah!
Worrell Young memasukkan volume gips yang terdiri dari tiga bagian untuk menyempurnakan pintu masuk apartemen seluas 241,5 meter persegi ini.
Pintu ini akan langsung menunjukan beberapa bagian dalam rumah untuk menampilkan fungsi-fungsi ruang.
"Solusi kami adalah untuk merangkul tata letak yang tidak biasa, menciptakan volume tiga kaki yang membuat rasa kedatangan dan kelapangan di lantai utama," kata Worrell.
Pintu-pintu dari kayu ek putih yang berada di depan bar dibangun dalam volume gips di satu sisi, sementara pintu yang diplester mengarah ke kamar mandi.
Baca Juga : Yuk Nikmati Wisata Canggih di Gedung Tertinggi Thailand Ini Hanya Dengan Rp 300 Ribuan!
Sementara, untuk ruang kamar mandi, warna biru gelap dipadukan dengan lantai dengan pola bergaris hitam putih yang terlihat kontras.
Untuk ruang tamu terbuka, dapur, dan ruang makan, studio ini menggunakan palet sederhana untuk melengkapi warna dinding kelabu.
Terdapat counter top hitam dengan lempengan marmer monolitik di atasnya, lemari putih dengan pegangan berwarna emas, dan meja makan kayu hitam.
Material tersebut dimaksudkan untuk melengkapi detail yang ada, seperti bata yang dicat putih, baja yang digelapkan, serta fitur dekoratif bangunan.
Baca Juga : Bikin Sehat, Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Bangun Sauna di Rumah"Palet material menggabungkan material klasik yang dikerahkan dengan cara kontemporer," kata sang arsitek.
Sebuah tangga dengan tangga kayu dan birai hitam bergaris mengarah ke lantai di bawah, di mana studio telah menambahkan kamar tidur baru.
Dua kamar tidur tersebut akan berbagi kamar mandi, sedangkan master memiliki kamar mandi tersendiri.Bagaimana menurutmu, IDEA Lovers?
(*)