Konon, kekuatan magis yang tersimpan di dalamnya mampu menangkis energi (kekuatan) negatif dari ilmu hitam maupun serangan fisik.
Namun ada juga yang justru memanfaatkan galih kelor sebagai bahan suvenir yang laku diperdagangkan.
Semisal dibuat kerajinan anting-anting dengan bentuk dan ukuran bervariasi.
Konon, bersama bahan-bahan lain, seperti pala, bawang merah, bawang putih, dan lainnya, kelor bisa dibuat bedak pupur untuk sarana mengobati orang kurang waras.
Mereka yang suka ngomong sendiri, ngomel-ngomel sendiri, melucu sendiri, dan tertawa sendiri. Begitu pun orang yang kesurupan akan kembali "waras".
Baca Juga : 10 Teknik Mengecat Dekoratif untuk Tampilkan Suasana Berbeda Jelang Tahun Baru
Menjernihkan air
Yang sempat diuji adalah manfaat biji kelor sebagai penjemih air. Seperti pernah dipublikasikan New Scientist (Desember 1983), biji kelor digunakan untuk menjernihkan air sungai keruh berlumpur di Sudan dan Peru. Juga dilaporkan, biji kelor memiliki kemampuan antibakteri.
Pemanfaatan biji kelor juga tidak asing bagi Jurusan Teknik Lingkungan ITB, dan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, di Samarinda, yakni untuk menjernihkan air permukaan (sungai, danau, kolam).
Bahkan biji kelor, dimanfaatkan sebagai bahan koagulan (bioflokulan) dalam proses pengolahan limbah cair pabrik tekstil.
Baca Juga : Beri Kesan Dramatis pada Ruang, Contek Inspirasi Desain Karya HEIMA