7 Pelajaran Beharga dari Seri Netflix Marie Kondo, Buat Rumah Jauh Lebih Rapi!

IDEAonline - Marie Kondo, seorang ibu dengan dua orang anak perempuan dan juga penulis buku The Life Changing Magic of Tidying Up akhirnya membuat banyak orang mengubah gaya hidupnya karena serial Netflixnya.

Ia membawa metode dan filosofinya yang bernama KonMari dan memberikan banyak orang inspirasi.

Selama seri delapan episode ini, banyak orang yang belajar mengenai keterampilan merapikan rumah.

Seperti yang kita tahu, ibu rumah tangga khususnya yang memilkiki anak di bawah umur akan terasa sulit sekali membersihkan dan merapikan rumah mereka.

Oleh sebab itu, selain menonton serial Netflix “Tidying Up with Marie Kondo”, kamu sebagai orang tua sebaiknya melakukan 7 hal ini.

Tujuannya agar membuat anak-anak dan anggota keluarga lainnya juga turut serta membersihkan dan merapikan rumah.

Baca Juga : Jeff Bezos Bos Amazon Bercerai, Pembagian Harta Gono-gini Jadi Sorotan, Ini Daftar Harta Propertinya!

1. Melipat baju di depan anak

popsugar

Anak-anak sebaiknya dilibatkan ketika sedang merapikan baju

Banyak ibu rumah tangga yang lebih memilih menyelesaikan tugas rumah ketika anak-anak sekolah atau tidur.

Tetapi untuk melipat baju, sebaiknya lakukan di depan anak-anak.

Marie memberi tahu bahwa penting melipat baju di depan anak-anak karena bisa menjadi contoh untuk mereka.

Awalnya mungkin mereka akan kesulitan, namun mereka akan bisa jika prosesnya dibuat menyenangkan.

Imbaulah mereka untuk melipat pakaian mereka sendiri menggunakan gaya KonMari dan, untuk anak-anak prasekolah, biasakan menyimpan barang-barang mereka sendiri.

Baca Juga : Seluas 18 M2, Desain Apartemen Mungil Ini Bisa Jadi Inspirasi

2. Tidak menyimpan pakaian secara ditumpuk

popsugar

Pakaian sebaiknya tidak disimpan secara ditumpuk

Untuk anak-anak, mereka akan cenderung mengambil pakaian di tumpukan yang paling atas, jadi sebaiknya pakaian tidak diletakan secara ditumpuk.

Untuk itu, metode Marie dalam melipat pakaian secara tegak, versus yang ditumpuk satu sama lain, adalah solusi jenius untuk pakaian.

Dengan begitu, ketika mereka membuka laci mereka, mereka bisa melihat semua baju mereka secara sekilas alih-alih hanya bagian atas tumpukan.

Manfaat lainnya adalah mengurangi lemari yang berantakan karena pakaian jatuh ketika sedang mengambil pakaian yang ada di bawahnya.

Baca Juga : Helsinki Central Library Oodi, Perpustakaan Unggulan Negara Finlandia dengan Ruang Baca Terbuka yang Besar

3. Ajarkan setiap anggota keluarga bertanggung jawab terhadap barang pribadi mereka

popsugar

Ajarkan anak-anak bertanggung jawab terhadap barang mereka

Dalam episode awal, seorang ibu yang mengatur seluruh rumah dengan caranya sendiri, tetapi tidak ada yang tahu dimana letak barang, jadi ia terus-terusan bertanya.

Anak-anaknya juga tidak tahu bagaimana mengatur barang pribadi mereka.

Marie membuat misinya untuk "mengajar keluarga bagaimana bertanggung jawab dengan barang-barang mereka sendiri."

Seperti yang dia katakan kepada mereka, "Anda hidup bersama, jadi penting bagi semua orang untuk menjaga ruang mereka, tetapi tidak hanya itu, untuk saling membantu juga."

Jadi sebaiknya buatlah batas untuk anak-anak bertanggung jawab dengan cara menyimpan barang-barang pribadi milik mereka sendiri.

Baca Juga : Berjejer Banyak Lukisan, Rumah Kos di Kemang Ini Layaknya Sebuah Pameran

4. Beri tempat untuk barang-barang

popsugar

Berikan tempat untuk masing-masing barang

Jika kamu tidak memiliki tempat khusus untuk boneka, cucian atas tas, kamu juga tidak akan tahu bagaimana cara menyimpan mereka.

Jadi, tidak peduli berapa kali kamu membersihkan kamarmu, tetap saja akan berantakan.

Kamu harus menempatkan barang-barang tersebut ke tempatnya dan memberikan tempat jika barang-barang tersebut masih berantakan.

Baca Juga : Pemuda Tiongkok Buat Rumah Unik Berbentuk Telur, Bentuk Protes karena Mahalnya Harga Rumah

5. Tidak masalah menyingkirkan barang sentimental yang tidak memberikan kegembiraan

popsugar

Kamu bisa menyingkirkan barang berharga yang menurutmu sudah tidak memberikan kebahagiaan lagi

Bagi sebagian orang tua, mendeklarasikan lemari itu sederhana, tetapi menangani benda-benda sentimental, seperti surat-surat lama, gambar, atau foto, semuanya mustahil dilakukan.

Marie merekomendasikan menunggu untuk menangani barang-barang ini sampai akhir dari proses merapikan.

Sebaliknya, seperti yang dinasihati oleh Marie, saatnya bertanya pada diri sendiri, "Apakah masuk akal bagi untuk menyimpannya, menghargainya, atau mengucapkan terima kasih dan menyingkirkannya?"

Baca Juga : Meski Musim Hujan, Pastikan Rumah Tetap Bersih dengan 5 Cara Ini!

6. Jangan merasa harus menyingkirkan semua barang

popsugar

Merapikan rumah bukan berarti menyingkirkan semua macam barang

Salah satu episode yang paling menyenangkan bagi banyak ibu adalah episode dengan pasangan yang berharap dapat memperluas rumah mereka karena akan ada bayi.

Mereka perlu mengurangi barang-barang mereka untuk membuat ruang di rumah mereka terlihat lebih luas.

Marie menjelaskan bahwa filosofinya bukan tentang menyingkirkan hal-hal sebanyak mungkin.

"Tujuan utama dari merapikan bukanlah untuk memiliki lebih sedikit tetapi untuk memilih dalam memilih apa yang memicu kegembiraan bagi kami dan benar-benar menghargai barang yang kami putuskan untuk disimpan ... untuk belajar menghargai semua yang Anda miliki sehingga Anda dapat mencapai kebahagiaan untuk keluarga Anda ," dia berkata.

Baca Juga : Memaksimalkan Ruang Bermain Anak, Ruang Keluarga Ini Pun Diperluas

7. Jadikan kegiatan merapikan rumah sebagai sesuatu yang menyenangkan

popsugar

Jadikan merapikan rumah sebagai kegiatan yang menyenangkan

Dalam sebagian besar episode, bahkan yang tidak menampilkan orang tua, klien mengatakan bahwa mereka berharap mereka belajar bagaimana menjadi lebih terorganisir

Dan kegiatan merapikan ini tentunya akan lebih menyenangkan jika sudah menjadi kebiasaan tersendiri.

Dan Marie setuju bahwa mungkin untuk meneruskan pelajaran bahkan pada usia paling awal.

Anak lelakinya yang berusia 2 tahun sudah meletakkan mainannya: "Dia hanya melihatku bersenang-senang, jadi dia belajar dari aku untuk menyukainya juga."(*)