Resor Mewah Maladewa Ini Mirip Kumbang Hitam, Ternyata Atapnya Ini...

Rebi - Sabtu, 12 Januari 2019 | 16:20

IDEAonline - Dari atas, Resor Pribadi Kudadoo Maldives terlihat seperti kumbang hitam mengkilap yang mengapung di laut yang tenang.

Terletak di salah satu pulau tropis kecil di Maladewa, bangunan utama resor mewah ini memiliki atap yang dibangun dari panel-panel surya yang disusun menjadi pola berjejak.

Perusahaan arsitektur New York City Yuji Yamazaki Architecture (YYA) mendesain resort tersebut sebagai liburan mewah yang ramah lingkungan di mana bangunan dapat menopang dirinya sendiri.

Di satu sisi pulau, sebuah lengkung bungalo laut membungkus pemandangan di sekitar pantai.

Di sisi lain adalah bangunan utama yang atap fotovoltaiknya menghasilkan energi yang cukup untuk memberi daya pada seluruh resor.

YAA ingin menampilkan teknologi itu, alih-alih menutupi panel surya, mereka menempatkannya di depan dan tengah sebagai fitur desain yang membantu pengunjung memahami bagaimana daya resor.

"Sepintas, pengunjung dapat menilai ukuran atap matahari, dan kemudian memahami hubungannya dengan skala resor yang dilayani olehnya," jelas arsitek kepada Curbed.

Menurut para desainer, bentuk dan sudut bangunan secara eksplisit dirancang untuk menangkap sinar matahari dan menghasilkan jumlah energi maksimum.

Sementara itu, celah di antara deretan panel memungkinkan udara dan cahaya alami untuk menyaring, lebih lanjut mengurangi biaya listrik.

"Secara tradisional, panel surya disembunyikan di tempat-tempat rahasia di Maladewa dan tidak memiliki fungsi lain, tetapi di Kudadoo, atap fotovoltaik jelas terlihat dan menjadi ikon tempat itu," kata arsitek.

Solar paner tersebut menghasilkan listrik yang cukup untuk menggerakkan seluruh pulau seluas tiga hektar tanpa perlu pasokan energi tambahan seperti bahan bakar diesel.

Arsitektur pulau ini juga memiliki fitur rumah pasif, seperti cahaya alami pada siang hari dan banyak aliran udara alami, sementara lebih dari 50 persen dari dek luar pribadi semua villa air dirancang untuk memiliki minimum lima jam naungan masing-masing hari.