Demplot yang ada di Karuing ini berada di bawah manajemen Badan Usaha Milik Desa.
“IKEA sendiri adalah salah satu ritel terbesar di dunia.
Dimana mereka itu sudah menggunakan aspek kelestarian dengan cara menggunakan bahan baku yang bertanggung jawab terutama untuk produk kayu dan produk non kayu seperti rotan sehingga rotan yang mereka gunakan harus jelas asal usulnya dan sudah memiliki sertifikasi FSC untuk kayu sedangkan untuk rotan sudah jelas ketelusurannya” kata Nur Maliki Arifiandi, selaku Market Transformation WWF Indonesia.
Baca Juga : Hunian Mewahnya Ikutan Berhijrah, Arie Untung dan Fenita Arie Siap Tinggalkan Rumah
FSC sendiri merupakan sertifikasi Forest Stewardship Council yang didapatkan P2RK karena rotan yang mereka hasilkan sudah jelas asal usulnya, yaitu berasal dari lahan milik sendiri yang memiliki legalitas.
Baca Juga : Sudah Tajir Milintir Sebelum Terkenal, Intip Hunian Ariana Grande yang Cetak Sejarah Baru di Billboard 100
Ketika ditanya mengenai keberlanjutan program ini dan apakah pengrajin di Katingan akan bisa memasarkan produk mereka secara langsung, Okky yang merupakan sapaan akrab dari Nur Maliki Arifiandi memaparkan bahwa ini merupakan proses yang panjang.
“IKEA akan mendorong seluruh suppliernya untuk menerapkan dan menggunakan bahan baku yang jelas asal usulnya dan salah satunya adalah yang telah bekerja sama dengan WWF Indonesia.
Rotan ini sudah memiliki sertifikat FSC dan kami juga mendorong salah satu bukti bahwa produk yang berkelanjutan salah satunya adalah di Katingan ini.”