IDEAonline-Kamu pasti tahu bahwa kantor kepresidenan Amerika Serikat bernama White House atau Gedung Putih.
Tapi, apakah kamu pernah bertanya mengapa bangunan ini bernama White House atau Gedung Putih?
Tidak seperti kantor kepresidenan yang mungkin bernama Istana Presiden atau nama lainnya, bangunan ini justru bernama Gedung Putih.
Dilansir dari reader digest, mengapa bangunan itu disebut sebagai White House atau Gedung Putih?
Gedung Putih, istilah ini adalah nama dan dekripsi.
Karena rumah presiden atau Kantor Kepresidenan ini tidak dibangun dengan nama atau warna itu.
Kamu mungkin pernah mendengar bahwa bangunan itu dicat putih untuk menutupi bekas terbakar ketika tentara Inggris berusaha menghancurkan selama perang pada 1812.
Pembangunan Gedung Putih yang pada saat itu disebut Gedung Presiden dimulai pada 1791.
Baca Juga : Membanggakan, Ini Inpirasi 3 Fasad Modern Karya Arsitek Lokal yang Bisa Buat Kamu Jatuh Cinta!
Gedung ini siap menampung presiden Amerika Serikat saat itu, John Adams pada 1800.
Namun warna putih itu sudah terkenal dua tahun sebelumnya.
Tepatnya pada saat penyelesaian akhir gedung ini.
Awalnya, warna putih dari White House ini bukanlah dari cat, tetapi kapur.
Baca Juga : Avec Moi, Restoran dengan Interior yang Bakal Disukai Pecinta Kelinci
Bagian fasad bangunan hampir seluruhnya tertutupi kapur.
Bagian dindingnya juga terbuat dari batu, pasir dan cairan yang dimaksudkan untuk menjaga agar batu-batu keropos tidak membeku selama musim dingin, menurut whitehousehistory.org.
Pekerja disana akan mengulangi memoles bangunan dengan kapur untuk menangkal kerusakan cuaca.
Dengan cara ini, warna putih pada bangunan ini selalu tampak segar.
Meskipun nama resminya adalah Gedung Presiden, rumah putih besar itu sangat terkenal sehingga segera mendapat julukan Gedung Putih.
Baca Juga : Tak Hanya Mempercantik Rumah, 10 Tanaman Ini Ternyata Mampu Membersihkan Kolam
Pada awal tahun 1812, anggota Kongres Abijah Bigelow menggunakan istilah itu dalam sebuah surat.
Hingga pada tahun 1818, Gedung Putih ditutupi cat timbal putih alih-alih menggunakan kapur.
Baru akhirnya pada 1901, julukan itu akhirnya resmi digunakan oleh Theodore Rosevelt.(*)