Para peneliti juga mencatat melampaui ambang 3,5 jam sehari menghasilkan memori verbal yang lebih buruk.
Namun, tim tidak menentukan hubungan langsung antara paparan TV jangka panjang dan penurunan kognitif.
Para peneliti mengatakan, TV mungkin menyebabkan tekanan mental yang berpotensi berkontribusi pada hilangnya memori.
Mereka menambahkan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih menentukan dampak dari paparan TV atau kebiasaan menonton pada orang dewasa yang lebih tua.
"Meskipun telah dihipotesiskan selama lebih dari 25 tahun bahwa menonton televisi yang berlebihan dapat berkontribusi pada pengembangan demensia, teori ini masih tetap underexplored secara empiris," kata para peneliti, seperti dilansir dari medical daily.
Dalam penelitian sebelumnya pada orang paruh baya, para peneliti di Institut California Utara untuk Penelitian dan Pendidikan menemukan bahwa terlalu banyak TV dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit Alzheimer.
Dikombinasikan dengan gaya hidup yang tidak aktif, menonton TV selama empat jam atau lebih per hari dapat memengaruhi kinerja kognitif dan mempercepat perkembangan demensia, lapor Washington Post.
Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul Televisi Sebabkan Orang Dewasa Kesulitan Mengingat Kenangan