Follow Us

Kohler Bold Design Award 2018, Ajang Kompetisi Desain Kelas Dunia Jadikan Indonesia Tuan Rumah

Agnes - Sabtu, 09 Maret 2019 | 16:30
Acara penghargaan Kohler Bold Design Award
IDEA/Agnes

Acara penghargaan Kohler Bold Design Award

IDEAonline - KBDA atau Kohler Bold Design Award 2018 menandai pertama kalinya Indonesia berperan sebagai tuan rumah kompetisi desain kelas dunia.

Melalui KBDA ini pula para arsitek dan desainer yang memiliki inovasi terbaik dalam arsitektur properti dan pengembang properti diberikan penghargaan kelas dunia.

Kompetisi ini akhirnya mencapai puncaknya saat para desainer top ini diberikan penghargaan pada Gala Dinner yang diadakan pada Jumat (8/3/2019) malam di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski.

Kompetisi ini memiliki persiapan yang sangat panjang.

Baca Juga : Hasil Tes DNA Buktikan Dirinya Bukan Ayah Biologis Anak DJ Verny, Denny Sumargo Kini Sibuk Inverstasi Properti

Diawali pada 2017, mulai dari konsep hingga akhirnya mengumpulkan karya para desainer pada September 2018.

Dari 300 karya yang masuk, 240 karya sudah memenuhi syarat dari desainer-desainer seluruh Indonesia.

Sekitar 140 arsitek dan firma desain sudah mendaftar selama 120 hari periode.

KBDA sendiri bertujuan untuk menciptakan suatu badan pemberi penghargaan yang akan dapat mengembangkan praktik profesional dan standar desain di Asia Pasifik.

Baca Juga : Faisal Nasimuddin Dikabarkan Dekat dengan Luna Maya, Konglomerat Malaysia Ini Ternyata Punya Bisnis Properti yang Jadi Sumber Kekayaannya!

Tim juri Kohler Bold Design Award
IDEA/Agnes

Tim juri Kohler Bold Design Award

KBDA tahun ini menargetkan proyek dna arsitek ritel, desainer, serta pengembang yang berani tampil beda pada industr ini.

Tim yang terdiri dari lima arsitek dan desainer internasional dan Indonesia menjadi juri untuk mengevaluasi dan memilih proyek dan arsitek dengan desain yang paling luar biasa.

Panel juri ini meliputi: Alexandra Champalimaud (pendiri studio Champalimaud yang berbasis di New York), Tony Chi (pendiri studio tonychi yang sering memenangkan penghargaan dan berbasis di New York), Hidajar Endramukti (pendiri dan principal dari Budipradono Architect), Andra Matin (pendiri andramatin) dan Faried Masdoeki (Direktur Desain di Hadiprana).

Ditanya mengenai proses penjurian, Tony Chi memaparkan bahwa proses penjurian ini cukup sulit.

Baca Juga : Napasnya Ditanggung BPJS, Begini Rasanya Bila Punya Rumah Seluas 1 Meter, Selonjoran Aja Susah!

Tetapi para juri bisa melihat mana desain yang hanya menggunakan mata, mana desain yang juga menggunakan hati.

Terkait dengan perkembangan arsitektur dan desain properti di Indonesia sendiri, saat ini sudah menunjukkan keberagaman dan variasi yang tidak terduga.

Karakteristik ini telah menjadi elemen mendasar dalam arsitektur modern tanah air yang pada akhirnya menciptakan karya-karya arsitektur paling inovatif dan mendorong desainer lokal untuk tampil beda.

Baca Juga : Jadi Besan Konglomerat, Mewahnya Rumah Masa Kecil Syahrini yang Serba Emas

Tim juri Kohler Bold Design Award
IDEA/Agnes

Tim juri Kohler Bold Design Award

Kategori-kategori yang ada di kompetisi ini termasuk Living yang mewakili arsitek dan proyek desan interior di condo apartment, villa, urban dan resort, serta leisure dan culture.

Sementara untuk kategori 'Influencers' dan 'Rising Talents' adalah kategori yang menargetkan setiap prodigy, ikon dan bakat industri.

Setiap 11 penghargaan dianugerahkan kepada pemenang KBDA 2018.

Untuk para arsitek Indonesia sendiri, paling banyak untuk kategori Living dengan entries yang mendominasi.

Baca Juga : Dinding dan Atapnya Terbuat dari Batu, Ini Dia Rumah Serba Cokelat di Desa Piodao

David Kohler, CEO Kohler Co. mengatakan "KOHLER percaya pada kekuatan transformatif industri desain untuk sektor perumahan dan komersial, serta pentingnya desainer dalam membentuk sejarah Asia.

Kami berharap dapat mengakreditasi para desainer luar biasa ini dengan menyediakan suatu platform bagi mereka untuk memfasilitasi dan membagikan karya-karya dan proyek yang luar biasa tersebut ke seluruh wilayah Asia Pasifik"(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest