Follow Us

Rain Vortex, Air Terjun Indoor Tertinggi di Dunia yang Bakal Jadi Pusat Jewel Changi Airport

Rebi - Jumat, 15 Maret 2019 | 19:30
Rain Vortex
Charu Kokate

Rain Vortex

Safdie Architects, yang didirikan oleh arsitek Israel-Kanada-Amerika Moshe Safdie pada tahun 1964, mulai bekerja di Jewel Changi Airport pada tahun 2014.

Proyek-proyek penting dari praktik ini termasuk Habitat 67 di Montreal dan Marina Bay Sands di Singapura.

Rain Vortex
Neoscape

Rain Vortex

Baca Juga : Dulunya Terminal Bandara John F Kennedy, Kini Disulap Jadi Hotel Super Mewah!

"Arsitek perlu menanggapi perubahan iklim dengan menjadi lebih fleksibel" kata Moshe Safdie.

Dalam sebuah wawancara dengan Dezeen pekan lalu, Safdie meminta para arsitek untuk merancang perubahan iklim dengan memastikan struktur mereka dapat merespons kondisi cuaca dan suhu yang lebih ekstrem.

Jewel Changi Airport
Charu Kokate

Jewel Changi Airport

"Untuk sesuatu seperti Jewel, [jika] berada di kota dengan iklim sedang, impian saya adalah membukanya ke udara dan alam ketika cuaca indah," kata Safdie.

Sementara teknologi untuk membuat atap yang bisa dibuka yang kompatibel dengan pendingin ruangan belum tersedia, Jewel masih memiliki banyak daya tarik bagi pengunjung.

Baca Juga : New Yogyakarta Internasional Airport, Bandara Baru Jogja dengan Luas Terminal 210 Ribu M2 dan Kapasitas 14 Juta Penumpang

Teras penuh dengan 200 spesies tanaman mengelilingi air terjun di daerah yang disebut Hutan Kanopi, dengan jalur bagi pengunjung untuk berjalan bersama.

Lima lantai gedung Jewel Changi Airport akan dipenuhi dengan toko-toko dan restoran, dengan taman dalam ruangan di lantai lima.

Editor : Alfa

Baca Lainnya

Latest