Metode tersebut memotong biaya tukang sebanyak lebih dari 50 persen bila dibandingkan dengan gedung-gedung konvensional dengan ukuran serupa.
Sebagai perbandingan, pencetakan kantor 3D ini hanya membutuhkan satu orang untuk memonitor kerja printer, tujuh orang memasang komponen bangunan di lokasi, dan 10 teknisi serta spesialis untuk menangani sistem kelistrikan.
Dalam rangka mengelola pelaksanaan proyek, mobile printer tambahan diletakkan di lokasi konstruksi.
Penambahan itu dilakukan selain untuk memastikan kendali kualitas tetapi juga memfasilitasi proses pencetakan, dan membentuk rubanah efektif dan produktif untuk proyek yang berbeda persyaratan.
Sebuah bentuk busur atau lengkungan diimplementasikan untuk keamanan dan memastikan stabilitas bangunan.
Sementara itu desain eksterior merefleksikan bentuk inovasi masa depan tempat kerja.
Ide kantor 3D adalah untuk menyampaikan pergeseran dari bentuk lingkungan kerja tradisional dan memberikan kesempatan lebih besar untuk menstimulasi inovasi dan komunikasi antar anggota di tempat kerja.