Rayap dapat menjumpai sumber makanannya di mana-mana termasuk di dalam bangunan rumah.
Selulosa tidak hanya terdekomposit di dalam kayu, tetapi dalam beraneka ragam bentuk produk turunannya, khususnya kertas atau kain katoon dari serat kapas.
Makanan utama rayap selain selulosa pada kayu, juga selulosa yang terdapat pada sabuk kelapa, rumput, kertas, karton, tekstil dan kulit-kulit tanaman.
Bahkan pada bahan material bangunan baru seperti gipsum, juga terdapat serat-serat yang mengandung selulosa sebagai bahan campurannya.
Jika serangga yang lain mencari makanannya melalui proses visual dengan mengenal bentuk, ukuran, warna, dan rangsangan kimiawi (attractant compound) yang dikandungoleh sumber makanannya, dan kemudian mengubah orientasi geraknya menuju sumber makanan itu, tidak demikian halnya dengan rayap.
Baca Juga : 5 Tips Merawat Furnitur bambu, Agar Tetap Awet Dari Serangan Rayap
Baca Juga : Wow, Arsitektur Sarang Rayap Hebatnya Melebihi Buatan Manusia Lho!
Karena rayap memiliki mata yang vestigial (tidak berkembang), maka cara dia menemukan makanannya adalah dengan melakukan penjelajahan secara acak.
Beginilah proses penjelajahannya.
Rayap pekerja menyebar dari pusat sarang sampai menemukan sumber makanan yang sesuai dan kembali ke pusat sarang sambil meletakkan feromon penanda jejak (trail lay ingpheromones).