Laporan Majalah IDEA edisi 182/ Juli/ 2018
IDEAonline - Setiap orang punya ingatan masa kecil sendiri-sendiri.
Seperti kisah di rumah ini, di mana sang anak kini sudah menikah dan meninggalkan rumah masa kecilnya.
Namun, tidak dengan sang ayah yang masih sering berkunjung dan tinggal di rumah lama mereka.
Untuk itu, agar sang ayah selalu ingat setiap kenangan manis di masa lalu serta merasa nyaman, Marshelly Unger bersama sang suami, Adhika Damar Sandhisutra, merenovasi rumah tersebut.
“Sebenarnya, secara keseluruhan ini semacam tribute untuk papa mertua. Dia kan dari Jerman, setiap balik ke Indonesia pasti pulangnya ke Cikole.
Nah, agar si papa tidak merasa homesick, kisah masa lalu si papa sama anak-anak pas masih kecil serta konsep desain yang mirip seperti rumah di Jerman menjadi desain utama dari rumah ini,” ungkap Damar yang juga bertindak sebagai desainer interior rumah ini.
Keempat kamar tersebut menerapkan konsep empat musim yakni musim panas, gugur, dingin, dan semi seperti layaknya iklim di Jerman.
Di setiap kamar itu pula terdapat sebuah mural atau lukisan dinding.
Baca Juga : Ingin Ruang Lebih Hidup? Ini Tips Memberi Aksen Furnitur dari Desainer
“Di kamar yang berkonsep autumn itu ada mural yang menggambarkan ketika papa dan mama sedang jalan berdua di hutan saat hujan turun.