Agar Mata Tak Cepat Lelah Saat Belajar, Ini Cara Tentutan Titik Lampu

Johanna Erly Widyartanti - Senin, 22 April 2019 | 11:00

Lampu harus sesuai dengan kebutuhan. Jika kurang atau berlebihan, selain boros, juga menyebabkan ketidaknyamanan di mata.

IDEAonline-Saat ini kebutuhan manusia akan cahaya tidak sekadar untuk membuat lingkungan sekitarnya menjadi terang atau untuk bisa melihat benda-benda di sekelilingnya.

Namun juga untuk memberi kenyamanan dan menjaga kesehatan mata.

Yang terpenting adalah cahaya dapat sesuai dengan kebutuhan mata kita.

Menghitung kebutuhan cahaya di dalam sebuah ruang memang tidak mudah.

Untuk menentukannya secara akurat, biasanya dilakukan oleh para profesional di bidang “perlampuan”.

Namun, tak ada salahnya jika kamu mengerti sedikit mengenai prinsip penentuan letak titik lampu.

Letak titik lampu yang tepat, selain memberi kenyamanan juga menjaga kesehatan mata.

Perhitungan ini gunanya agar lampu yang digunakan jumlahnya pas dengan kebutuhan.

Karena jika kurang atau berlebihan, selain boros, juga menyebabkan ketidaknyamanan

di mata.

Contoh berikut cara menentukan titik lampu downlight yang memiliki sudut cahaya 30° yang digunakan menerangi meja belajar.

Hitung ketinggian plafon dan tinggi bidang kerja dari atas lantai.

Misalnya tinggi plafon 3 m dan tinggi bidang kerja 80 cm.

Yang dimaksud dengan bidang kerja adalah area yang paling banyak digunakan untuk berkegiatan di ruang tersebut.

lampu

Downlight yang memiliki sudut cahaya 30 derajat.

Pada sebuah ruang belajar, misalnya, kegiatan yang paling sering dilakukan adalah menulis dan membaca di atas meja.

Ketinggian meja tersebutlah yang nantinya menjadi patokan tinggi bidang kerja.

Setelah itu, dengan rumus Pythagoras, kamu bisa menghitung jarak x1 (antara bidang kerja dan sudut jatuh cahaya lampu pertama) dan x2 (jarak bidang kerja ke sudut jatuh cahaya di lampu kedua).

Jumlah x1 dan x2 merupakan jarak antartitik lampu pada ruangan tersebut.