Follow Us

Mitos atau Fakta? Penggunaan Plastik pada Makanan Dapat Akibatkan Kerusakan Hati Hingga Ginjal

Fatur Rohman - Senin, 29 April 2019 | 14:10
Penyajian yang kreatif dan cantik di meja makan menjadi perekat keharmonisan keluarga.
Dok. Tupperware Indonesia

Penyajian yang kreatif dan cantik di meja makan menjadi perekat keharmonisan keluarga.

Direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan dituangi air hangat apalagi panas.

Baca Juga : Berada di Pedesaan yang Dihuni Masyarakat Penderita HIV AIDS, Ini Dia Rumah Bambu Beratap Botol Plastik!

HDPE (high density polyethylene), biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih.

Botol ini direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.

PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang dan biasa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap).

Kandungan dari PVC yang terdapat pada plastik dapat bocor dan masuk ke makanan bila dipanaskan.

LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan seperti Tupperware dan botol-botol yang lunak.

Bahan ini dapat didaur ulang dan bisa dibilang tidak dapat dihancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.

PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama yang berhubungan dengan makanan dan minuman. Karakteristiknya transparan dan tidak bening.

Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.

PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam.

Bahan polystyrene bisa membocorkan bahan styrene ke dalam makanan.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest