Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Fakta: Ritual Mandi Seperti Ini Dapat Cegah Penyakit Stroke, Mau Coba?

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 03 Mei 2019 | 13:40
Penggunaan air panas atau dingin saat mandi berefek pada peredaran darah.
mirror.co.uk

Penggunaan air panas atau dingin saat mandi berefek pada peredaran darah.

Ada pula yang berpendapat adalah pada kondisi seperti kehujanan, disarankan untuk membasuh dari ujung kepala hingga ke seluruh tubuh.

Yang jelas, secara medis tidak ada aturan baku dalam prosedur mandi.

Hal yang terpenting adalah gunakan air bersih dan mengalir untuk meluruhkan kotoran dari tubuh.

Air dapat berdampak secara termal (suhu) dan mekanis (efek siraman atau cipratan) terhadap tubuh.

Suhu hangat dapat melebarkan pembuluh darah sehingga memberi efek menenangkan dan menurunkan kerja sistem organ tubuh.

Sementara suhu dingin mengecilkan pembuluh darah, memberi efek percepatan dan meningkatkan tekanan darah sehingga tubuh segar dan siap beraktivitas.

Baca Juga : Tak Sekedar Bak Mandi, di Apartemen Ini Justru Bisa Disulap Jadi Sofa

Baca Juga : Dimana Sebaiknya Kamar Mandi Diletakkan di Rumah? Ini Jawabannya

Gunakan air bersih dan mengalir untuk meluruhkan kotoran dari tubuh.

Gunakan air bersih dan mengalir untuk meluruhkan kotoran dari tubuh.

Efek mekanis air berupa semprotan atau siraman yang menekan bagian tubuh tertentu, dapat memberikan efek pijatan dan meredakan nyeri.

Maka tak heran bila air dipakai untuk rehabilitasi pasien stroke dan cedera tulang di beberapa rumah sakit (hidroterapi).

Maka tak heran, teknologi perlengkapan sanitary pun makin berkembang.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular