Jadi esensi hidup mandirinya lebih terasa,” cerita Anindya.
Ukuran hunian yang termasuk mikro ini juga bukan halangan bagi Nindya – sapaan akrabnya – untuk melakukan banyak kegiatan.
Aktivitas sehari-hari tetap ia jalani seperti biasa, layaknya tinggal di rumah yang besar.
Memasak dua sampai tiga kali sehari, mencuci pakaian, hingga “berkebun” pun ia lakukan.
Semua kegiatan ini dapat berjalan, menurut Nindya, berkat desain dan penataan furnitur yang tepat.
Baca Juga : Tasya Farasya Bingung Kenapa Botol Kecap ada di Kamar Mandi, Hotel Seharga Rp 3 Juta di Jepang Jadi Sorotan!
Hampir seluruh furnitur, mulai dari kitchen set, lemari, rak, hingga meja kerja, semuanya Nindya kerjakan sendiri.
Idenya ia dapatkan dengan rajin-rajin melihat Pinterest. “Karena ruangannya kecil, jadi penting (menggunakan) furnitur custom agar ruangan tidak terasa sesak atau sempit,” ujarnya.
Nindya berpesan, jangan terintimidasi dengan kata custom yang memberikan kesan membuat bujet renovasi membengkak.