IDEAOnline-Meski sampai saat ini belum ada pembuktian yang sah bahwa AC dapat menyebabkan kebakaran suatu ruangan, namun bisa saja itu terjadi.
Karena, AC membutuhkan listrik dalam pengoperasiannya.
Kemungkinan terjadi korsleting listrik di AC hingga menjadi sumber utama penyebab kebakaran.
Ada banyak celah juga yang memungkinkan AC menjadi sumber utama penyebab kebakaran.
Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Ini dia beberapa hal yang tak boleh diabaikan, agar korsleting AC terhindari.
Baca Juga : Meski Pemakaian AC Sudah Menjamur, Gunakan Hanya Jika Alami Hal Ini!
Baca Juga : 8 Kiat Agar Pendingin Ruangan Hemat Energi
Pertama, pemasangan harus tepat.
Teknisi toko penjual AC sekalipun bisa salah memasang AC maka perlu berhati-hati memilih toko dan orang yang akan memasang AC.
Kesalahan pemasangan merupakan poin utama yang dapat membuat kinerja AC tidak maksimal dan memiliki potensi terjadinya kebakaran.
Contoh kecil kesalahan pemasangan adalah jarak antara AC dan plafon yang terlalu dekat.
Kondisi ini bisa membuat komponen mesin di dalam AC mudah panas.
Sumber panas yang berasal dari dalam mesin AC ditambah dengan sumber panas dari plafon membuat mesin jadi cepat rusak dan mempengaruhi kinerja AC.
Mesin rusak juga berarti membuka peluang aliran listrik tidak diterima baik oleh AC, hingga bisa terjjadi korsleting.
Baca Juga : Mengapa Korsleting Listrik Bisa Memicu Kebakaran Rumah? Ini Jawabannya
Baca Juga : Menutup Pintu Rumah Sebelum Tidur Ternyata Bisa Menyelamatkanmu Saat Kebakaran, Begini Penjelasannya!
Kedua, jangan selalu dinyalakan.
Walau AC hanyalah sebuah barang yang dihidupkan dengan mesin, ia tetap butuh istirahat layaknya manusia.
Idealnya 1 buah AC maksimal dinyalakan selama 12 jam.
Jadi jika AC dipasang di sebuah ruang yang mengoperasikan AC selama 1 x 24 jam,
maka 1 ruang tersebut harus dipasangi 2 buah AC, sehingga AC dapat bekerja bergantian.
Jika hanya ada satu buah AC di dalam ruang itu, setelah 12 jam wajib mengistirahatkan AC.
Waktu minimal yang dibutuhkan untuk mengistirahatkan AC adalah 2 jam.
AC juga jangan terlalu sering dinyala-matikan.
Kondisi aliran listrik saat menyalakan yang besar dapat menyebabkan komponen mesin di dalam AC cepat rusak dan berisiko membuat terjadinya korsleting di AC.
Baca Juga : Simak! Inilah 3 Tips Mencegah Kebakaran Akibat Korsleting Listrik
Ketiga, buangan air jangan tersumbat.
Seringkali kita mendapatkan air menetes dari unit indoor AC.
Penyebabnya adalah pembuangan air AC yang tidak lancar.
Mampatnya saluran pembuangan tersebut disebabkan dua hal.
Posisi pipa saluran pembuangan tidak langsung jatuh ke bawah, berbelok, dan tidak rata dan ada semacam lendir, menyerupai ingus, karena saluran yang jarang dibersihkan.
Kedua hal ini dapat membuat air yang seharusnya terbuang ke luar masuk kembali ke dalam unit, dan ujung-ujungnya membuat korsleting listrik.
Baca Juga : Hindari Korsleting Listrik, Begini Cara Membersihkan Water Heater
Baca Juga : Dak Beton Retak dan Bocor Saat Hujan, Ini Cara Mengatasinya
Keempat, matikan AC ketika diservis.
Ketika diservis, matikan AC. Bukan sekadar mematikan AC melalui remote control, tetapi mencabut sakelar dari stekernya.
Alasannya, saat AC hanya dimatikan melalui remote, aliran listrik sebenarnya masih ada di dalam AC.
Jadi, jika cipratan air masuk ke boks PCB (komponen elektronik yang menjadi otak mesin AC), listrik yang ada akan bereaksi hingga si tukang servis dapat tersetrum.
Cipratan air ini juga dapat menyebabkan terjadinya korsleting, karena air bersentuhan dengan bagian mesin AC.
Kelima, belilah AC yang berkualitas.
AC yang berkualitas, biasanya memiliki sistem keamanan yang baik.
AC yang dibeli juga harus disesuaikan dengan PK dan ruangannya.
Hal ini membuat daya kerja AC menjadi lebih optimal.
Kerja AC jadi tidak terlalu berat, sehingga mesin di dalam AC tidak cepat panas.
kebakaran
Baca Juga : Tips Menyelamatkan Diri Saat Kebakaran Ketika Berada di Gedung Tinggi
Baca Juga : Langganan Bocor Saat Musim Hujan? Kenalan Dulu Yuk dengan Pelapis Anti Air Ini!
Keenam, perhatikan peletakan unit AC outdoor.
Menempatkan unit AC outdoor di luar termasuk hal yang harus diperhatikan.
Banyak orang yang menempatkan unit ini di luar rumah secara sembarangan, tanpa ada perlindungan sama sekali.
Padahal, kondisi ini jelas berbahaya. Misalnya, saat hujan turun, unit outdoor AC ini akan terkena air.
Air ini akan masuk ke dalam mesin AC dan menyebabkan AC rusak atau menyebabkan terjadinya korsleting.
Karena itu, walau diletakkan di luar sebaiknya unit outdoor AC tetap terlindungi oleh atap.
AC juga sebaiknya ditempatkan di tempat yang terjangkau sehingga mudah dibersihkan.
Baca Juga : Jangan Langsung Hubungi PLN, Segera Lakukan Langkah Ini saat Listrik Rumah Padam
Baca Juga : Listrik di Rumah Sebabkan Tangan Luka Parah Akibat Ponsel Dicharge Meledak, Intip Kronologinya!
Ketujuh, lakukan perawatan berkala.
Ini dia yang sering lupa dilakukan banyak orang, yaitu melakukan perawatan servis AC secara berkala.
Umumnya, AC tidak akan diservis jika belum rusak.
Padahal, perawatan atau servis AC idealnya harus dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Memilih jasa perawatan AC juga sebaiknya tidak sembarangan.
Pilih jasa perawatan yang memiliki kantor resmi dan ada fisik bangunannya.
Biasanya, para petugas dari jasa perawatan AC resmi adalah petugas yang sudah ahli, berseragam, dan cenderung lebih jujur dibanding jasa servis yang tak resmi.
Jujur di sini memiliki arti luas, seperti tidak mematok harga asal-asalan dan memberitahukan kondisi fisik AC secara nyata.
Selain itu, peralatan yang mereka gunakan biasanya lebih canggih dan pekerjaan yang dilakukan lebih rapi.
Baca Juga : Gunakan Kekuatan Alam, Begini Isi Rumah Mungil Portabel Tanpa Listrik
Baca Juga : Ingin Rumah Aman Bebas Konsleting Listrik? Ubah Kebiasaan Penggunaan Perangkat, Yuk!
(*)