Ini benar, karena arsitektur bak sebuah peradaban yang selalu berevolusi.
Seperti di musik ada jazz, blues, pop, rock, yang kian berkembang pada masanya.
Arsitektur pun demikian.
Maka muncullah babak baru, yakni paham modern setelah masa arsitektur Klasik Yunani dan Romawi.
Banyak aliran modern muncul di era 1960-an, contohnya Bauhaus, Art Deco, De Stijl, dan ada salah satu gaya yang dianggap tidak memiliki ideologi, yakni International Style atau Gaya Internasional yang dipelopori arsitek Swiss yang bernama Le Corbusier.
Kesederhanaan Diutamakan
Karakteristik International Style merupakan perpanjangan tangan dari arsitektur modern yang bertentangan dengan arsitektur klasik.
Yakni menghindari ornamen (ornament is crime), bentuk mengikuti fungsi (form follow function), atap datar, polos, dan penonjolan “kesederhanaan”.
Baca Juga : Hidup Minimalis Sedang Tren, Rumah Mungil Ini Bisa Kamu Bangun Sendiri
Perubahan klasik ke arah modern diyakini akan membawa paradigma berarsitektur yang lebih maju.