Kondisi tanah dapat menjadi penyebab rembesnya air ke dinding jika rumah dibangun di dua jenis tanah yang berbeda.
Misalnya sebagian di atas tanah berpasir, bagian rumah lainnya dibangun di atas tanah liat.
Perbedaan jenis tanah ini akan menjadi jalan masuknya air.
Perubahan pada tanah juga terjadi saat basah (mengembang) dan kering (menyusut).
Perubahan ini mengakibatkan air atau uap air merembes ke dinding fondasi lewat retakan.
Air hujan yang terbawa angin dan mendapat tekanan angin akan masuk ke dinding melalui retakan yang terjadi pada dinding.
Makin besar retakan makin banyak air yang masuk ke dinding dalam.
Keretakan pada dinding ada dua jenis yaitu retak rambut dan retak struktur.
Retak rambut disebabkan oleh proses pembuatan dinding yang salah.
Misalnya pengacian dilakukan saat kondisi plesteran masih basah.
Baca Juga : 5 Fakta yang Bahayanya Jamur Putih di Rumah, Segera Bersihkan Dengan Sikat Halus
Proses pemlesteran juga memengaruhi kondisi dinding.