Follow Us

Apakah Masjid Harus Berkubah? Ternyata Ini Alasannya, Dekat dengan Asal Usul Gereja

Fatur Rohman - Senin, 13 Mei 2019 | 11:00
Kubah
Foto wikipedia.com

Kubah

Salah satu teknik yang berhasil dibuat adalah teknik pendentive, yakni teknik menggabungkan beberapa kubah sehingga mendapatkan ruangan yang lebih luas.

Teknik ini diaplikasikan di tahun 532, di sebuah gereja termahsyur yang dikenal dengan nama Hagia Sofia.

Pada masa itu, banyak bangunan lain yang dibangun antara lain Gereja Hagia Irene di Istanbul dan Gereja St. Mark Basilica di Venesia, Italia.

Sampai ke Arab

Di tahun 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Islam Ottoman di bawah pimpinan Sultan Mehmed II.

Di zaman keemasan ini, banyak bangunan yang dibuat dengan mengadopsi teknik pendentive.

Salah satu arsitek terkenal yang sering menggunakan teknik ini adalah Manar Sinan.

Bentuk kubah juga dipakai di makam Jalaludin Rumi, penyair termahsyur. Makam ini terletak di Konya, Turki.
FOTO :Rahma Yulianti

Bentuk kubah juga dipakai di makam Jalaludin Rumi, penyair termahsyur. Makam ini terletak di Konya, Turki.

Arsitek favorit sultan ini membangun banyak masjid antara lain Masjid Suleymanie di tahun 1550, masjid yang merupakan inspirasi dari pembuatan Blue Mosque (Sultan Ahmet Mosque).

Penaklukan Islam atas kota-kota di bawah kekaisaran Byzantium, termasuk Syiria dan Andalusia (Spanyol), membawa pengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam.

Bangunan-bangunan masjid pun akhirnya dibangun dengan menggunakan kubah, seperti halnya masjid yang berada di wilayah Kesultanan Ottoman.

Konsep bangunan berkubah ini juga sampai ke dataran Eropa.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest