Berbeda dengan kaca patri (stained glass) yang menggunakan unsur logam timah sebagai kerangka, kaca inlay malahan memanfaatkan sinar UV (Ultra Violet) untuk merekatkan kaca dengan kaca.
Dari proses inilah maka kerajinan ini diberi nama kaca inlay, yang berarti kaca yang berbentuk tatahan.
Tak Terbatas Bentangan
Tanpa unsur logam justru membuat kaca inlay lebih kuat dan tahan lama.
Penggunaannya pun tak terbatas pada interior tetapi juga eksterior.
Ini membuktikan bahwa kaca inlay tahan terhadap perubahan cuaca, seperti di Indonesia.
Yang membuatnya unggul, produk kaca inlay ini tidak terbatas pada bentang tertentu.
Hanya memang ada standar ketebalan kaca menyesuaikan luasnya. “Dibutuhkan kaca setebal 1,8 cm dengan bentang seluas 2 m2.
Baca Juga: Hadiah Pernikahan, Uniknya Desain Dapur Bergambar Lego pada Rumah Pasangan Ini!
Sedangkan untuk penggunaan di lantai, ketebalan kaca minimal 3 cm untuk luas 1 m2,” jelas Wiguno.
Insulasi Panas