Laporan majalah IDEA edisi 186
IDEAonline -"I want a house. A house to retreat, to relax with my family”. Inilah pesan khusus yang diutarakan pemilik rumah kepada sang arsitek.
Dari sana, arsitek Realrich Sjarief mengambil fokus terhadap kualitas privasi penghuninya. Privasi bukan berarti mengucilkan penghuninya dari sekitar.
Baca Juga: Intip 'Before After' Kamar Mandi di Rumah Tua yang Awalnya Serem Kini Bikin Pangling!
Di hunian ini, hubungan dengan area sekitar dihadirkan secara visual melalui jendela-jendela. Ekspresi rumah yang hangat pun diciptakan melalui beragam material kay
Kualitas privasi hadir lewat pembagian ruang per ruang. Secara teknis, sang arsitek memberikan gambaran bahwa rumah ini terbagi menjadi tiga lantai dengan satu lantai rooftop.
Baca Juga: Bisa Gunakan Barang Lama, Ternyata Begini Cara Ubah Suasana Dapur Makin Eyecathing
Lantai dasar digunakan sebagai area servis, utilitas, dan garasi.
Lalu, jika masuk dari gerbang bawah, tangga akan menghantar menuju lantai satu.
Di lantai satu terdapat pemisahan yang cukup jelas antara zona publik ruang tamu dan zona semipublik yakni ruang makan, ruang keluarga dan dapur.
“Ruang tamu dibuat agak terpisah. Namun, di area semipublik dibuat open plan tanpa sekat sehingga mengurangi batas-batas visual untuk menikmati keseluruhan ruang.