Follow Us

Makan Sayuran dari Rumah Sendiri, Solusinya Berkebun Hidroponik

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 07 Juni 2019 | 12:00
Hidroponik butuh perawatan yang simple dan mudah.

Hidroponik butuh perawatan yang simple dan mudah.

IDEAOnline- Bercocok tanam masih bisa dilakukan di daerah kota.

Beberapa halangan seperti kualitas tanah yang buruk, waktu yang kurang, dan ketidakpraktisan, dapat diatasi dengan 1 solusi: berkebun hidroponik.

Tak harus membuat green house berskala besar, kamu bisa membuat hidroponik hanya menggunakan 1 baskom bekas, air, pupuk, media tanam, dan benih tanaman.

Dengan perawatan yang terbilang simpel dan mudah, makan sayuran dari kebun sendiri bukan cuma impian.

Tidak percaya? Yuk, kenali sistem hidroponik lebih dekat.

Baca Juga: Inilah Keuntungan Hidroponik, Metode Cocok Tanam di Lahan Terbatas

Menanam Tanpa Tanah“Hidroponik adalah proses menanam tanpa tanah melalui sistem khusus, di mana tanaman disuplai nutrisi yang telah dicampur air,” tutur Vivi Ho, salah satu pengurus komunitas Belajar Bareng Hidroponik (BBH).

Dengan sistem khusus ini, kamu dapat mengontrol suplai air dan nutrisi per hari, sehingga tidak ada yang terbuang siasia.

Ini berbeda dengan sistem tanah, di mana sebagian besar nutrisi dan air larut dalam tanah sebelum sempat terserap tanaman.

Baca Juga: Jangan Salah, Idealnya Buang 25% Bagian Saat Memotong Rumput Taman

Jika tanaman mati bisa ditambal sulam dengan baru.
efundies

Jika tanaman mati bisa ditambal sulam dengan baru.

Kelebihan lainnya, jika seluruh tanah harus dicangkul ulang saat ada tanaman mati, dalam hidroponik tanaman cukup ditambal sulam, yaitu tanaman yang mati diangkat dan diganti semaian baru.

Vivi menerangkan, yang penting tanaman mendapatkan 3 unsur yang menjadi syarat tumbuhnya, yaitu nutrisi, oksigen, dan sinar matahari.

Sebelum mulai menanam, kamu pun harus menyeimbangkan PH dalam air menjadi 5,5–6,5 agar tanaman dapat mengambil nutrisi dengan sempurna.

Selain itu, tanaman harus mendapatkan asupan matahari untuk proses fotosintesis, kurang-lebih 5 jam per hari.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, sebanyak 14 nutrisi yang terkandung di dalam tanah, diracik dan diubah menjadi cairan pupuk yang bernama AB mix.

Baca Juga: Begini Hal yang Harus Disiapkan saat Membuat Taman, Anti Gagal dan Murah!

sistem hidroponik
sistemhidroponik.com

sistem hidroponik

Pupuk ini terdiri dari cairan A dan cairan B, yang tidak bisa disatukan sebelum bertemu air, karena akan terjadi reaksi kimia.

Umumnya, perbandingan yang digunakan adalah: 5ml pupuk A: 5ml, pupuk B: 1liter air.

Syarat media tanam untuk tanaman hidroponik adalah steril dan bebas unsur hara.

Media tanam tidak boleh mengandung tanah, pupuk kandang, dan zat kimia lainnya, karena akan merusak asupan nutrisi.

Media tanam yang umum dipakai adalah rockwool, yaitu batu basal yang dicairkan, dibuat seperti harum manis, dan dipres.

Baca Juga: Canggih! Kebun Indoor Ini Menumbuhkan 90 Buah dan Sayuran Sekaligus

Sifatnya sangat berpori dan mengikat air, sehingga akar bebas bergerak dan mendapat asupan air yang cukup.

Selain itu, terjadi reaksi kimia. Umumnya, perbandingan yang digunakan adalah: 5ml pupuk A: 5ml, pupuk B: 1liter air.

Syarat media tanam untuk tanaman hidroponik adalah steril dan bebas unsur hara.

Selain itu, ada pula sekam bakar, cocopite (sabut kelapa), dan expanded clay (pecahan batu dioven sampaiberpori). Ketiganya cocok untuk sistem drip.

Baca Juga: Manfaatkan Lahan Kosong di Rumah dengan Menanam Sayuran Vertikultur!

sistem hidroponik
jurnal asia

sistem hidroponik

Harus Cermat dan Kreatif

Hampir semua sistem hidroponik menggunakan listrik agar dapat bekerja, yang menjadikan kondisi ini sebagai kelemahan utamanya.

Di sisi lain, sistem yang sudah direncanakan dengan cermat ini juga memiliki keuntungan utama, yaitu air dan nutrisi yang diberikan pada tanaman tidak akan terbuang sia-sia.

Mana sistem yang cocok digunakan, kembali lagi pada ketersediaan area, anggaran, dan jenis tanaman yang akan ditanam.

Untuk pemula, sistem wig yang simpel dapat menjadi pilihan sempurna.

Untuk yang ingin menambah jumlah panennya, dapat beralih pada sistem NFT.

Sedangkan yang ingin menanam tanaman berbatang kayu dapat memilih sistem drip.

Jika tak cukup menerapkan salah satunya, beberapa sistem ini dapat dikombinasikan.

“Dalam hidroponik, setiap orang dipaksa untuk kreatif.

Tiap orang bisa menerapkan dengan cara berbeda, yang penting sistem yang mau dipakai apa dulu.

Kemudian, tinggal dijaga saja sistem yang sudah dipilih,” Vivi menjelaskan.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Percantik Taman dengan 3 Langkah Mudah Berikut Ini!

Hampir Pasti Berhasil

“Tanaman hidroponik biasanya 95% berhasil panen.

Coba mulai dari tanaman yang mudah tumbuh, seperti kangkung, bayam, atau pakcoy,” ujar Vivi.

hidroponik
http://keywordbasket.com

hidroponik

Meski faktor berhasilnya tinggi, harus diperhatikan juga beberapa hal yang bisa memicu kegagalan.

Pertama, jangan menanam jenis yang kurang sesuai.

Tanaman yang tidak membutuhkan banyak air, seperti adenium dan kaktus, tidak cocok ditanam hidroponik.

Selain itu, tanaman yang harus dipanen dalam waktu lama, misalnya durian dan kelapa, juga dinilai Vivi kurang efektif, karena mahal dan boros pupuk.

Efektifnya, panen bisa dilakukan antara 1–3 bulan.

Baca Juga: Asyik Juga Pesta Taman Saat Lebaran, Ini Outdoor Kitchen nan Fleksibel

Selain itu, perlakuan untuk penanaman di dataran tinggi dan rendah pun berbeda.

Suhu tinggi membuat reaksi kimia tanaman sangat cepat, seumpama kita yang cepat haus di tempat panas.

Sedangkan tanaman di dataran tinggi mengalami reaksi kimia lambat, sehingga nutrisi perlu dipadatkan.

Pastikan tanaman cocok ditanam di iklim rumah, misalnya jangan nekat menanam brusselsprout, brokoli, atau stroberi di dataran rendah, karena kemungkinan gagalnya tinggi.

Selain beberapa faktor di atas, kegagalan juga bisa disebabkan oleh bibit yang kurang baik dan faktor lingkungan, seperti tikus, burung, atau kotoran yang terbawa angin.

Untuk skala rumah tangga, Vivi menyarankan untuk tidak menggunakan pestisida.

Namun jika hama tanaman sangat mengganggu, dapat menggunakan pestisida alami.

Selain itu, untuk membersihkan tanaman, cukup diangkat dan dicuci dengan sabun cuci piring.

Praktis, kan?

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest