Laporan Majalah IDEA 135
IDEAonline -Sentuhan konsep etnik tradisional khas Indonesia tidak dapat dipungkiri masih menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Baca Juga: Inspirasi Liburan Akhir Tahun di Singapur, Kamar Unik nan Etnik Made In Singapore Room
Entah karena kesukuan, nostalgia, hingga kecintaan akan Tanah Air, para pemilik rumah memiliki alasan tersendiri untuk menerapkan unsur etnik tradisional ke rumah mereka.
Baca Juga: Sebagai Pengganti Railing, Tilik Tampilan Dapur Bersih yang Gunakan Area Sisa Ini
Unsur etnik mudah diterapkan karena dapat bersanding dengan gaya bangunan modern pada era sekarang ini.
Terlebih lagi bendabenda etnik tradisional kini mudah didapatkan karena semakin banyak orang-orang yang berminat.
Laiknya kediaman keluarga Amrih yang terletak di bilangan Pasar Minggu.
Untuk mencegah kejenuhan, kediaman mereka yang modern kemudian diberi sentuhan tradisional dengan memasukkan benda-benda bergaya Jawa dan Bali ke dalamnya.
Fasad rumah yang bergaya modern kemudian ditambahi beberapa aksesori khas Bali, seperti payung bertingkat, hingga bendera-bendera kecil di taman.
Ini secara tidak langsung memberikan sentuhan Bali yang ringan, namun tetap menarik perhatian.
Bangunannya sendiri tidak dirombak secara keseluruhan, melainkan hanya penyesuaian pada pintu masuk yang menggunakan gebyok saat rumah tersebut direnovasi ulang.
Bagian ini juga yang menjadi point of interest saat memasuki rumah karena terpampang lukisan penari Bali, yang secara tidaklangsung juga berfungsi sebagai foyer rumah.
Sementara, aplikasi gaya Jawa diterapkan melalui pemilihan furnitur furniturnya.
Baca Juga: Tanpa Merusak Cat, Makanan Ini Dapat Bersihkan Noda Lukisan!
Yang menarik perhatian adalah sekat berukir khas Jepara, yang berpadu dengan bangku dan meja berukir, yang juga didatangkan langsung dari tempat yang sama.
Untuk menambahkan nuansa etnik tradisional di area tersebut, Amrih menggunakan sentuhan batik pada pernak-pernik rumah.
Ini kemudian dilengkapi dengan komposisi permainan kayu dan batu alam pada beberapa sudutnya. Pilihan material tersebut dapat memberikan aksen tersendiri pada ruangan.
Misalnya warna kecokelatan pada furnitur, hingga warna cokelat kekuningan pada batu alam, yang kerap berafiliasi dengan warna-warna khas etnik.
Kita pun dapat menerapkan hal yang sama di rumah. Cukup tempatkan benda-benda bernuansa etnik tradisional pada beberap sudut.
Namun komposisi benda ataupun pernak-pernik harus diperhatikan agar tidak terkesan saling tumpang tindih.
Juga jangan lupa perawatan secara rutin, karena benda-benda etnik tradisional kerap membutuhkan perawatan ekstra agar tetap awet.(*)