Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Lekang Oleh Zaman, Begini Sejarah 'Egg Chair' Kursi yang Mirip Cangkang Telur

Fatur Rohman - Sabtu, 06 Juli 2019 | 18:00
Egg Chair: telur yang tak pernah basi
kolase ideaonline

Egg Chair: telur yang tak pernah basi

Laporan TabloidRUMAH 208

IDEAonline- Kursi ini sering terlihat di rumah-rumah sekarang yang berdesain modern.

Padahal ia diciptakan lebih dari setengah abad lalu.

Baca Juga: Kondisi Tanah Sudah Beralih kepada Pihak Ketiga? Bagaimana Hak Atas Tanah yang Kita Miliki?

Duduk di atas kursi ini, badan seketika menjadi santai.

Tubuh terdorong ke belakang karena sandaran kursi yang landai.

Kedua lengan tergolek di sandaran lengannya.

Sementara, wajah pun tersembunyi di balik sandaran kepala yang melengkung.

Sebuah privasi plus kenyamanan yang diperoleh sekaligus.

Saat ini egg chair tersedia dalam berbagai bahan pelapis.

Saat ini egg chair tersedia dalam berbagai bahan pelapis.

Kursi telur atau egg chair, mendapatkan namanya karena bentuknya yang elips, seolah ia berasal dari cangkang telur yang dipotong sedemikian rupa.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Begini Cara Gunakan Talenan yang Tidak Terpakai Hingga Menjadi 2 Barang Berguna!

Kursi legendaris ini diciptakan oleh seorang arsitek asal Denmark, Arne Jacobsen, pada tahun 1958. Saat itu, Jacobsen mendesain kursi ini untuk lobi hotel SAS Royal di Copenhagen.

Struktur dan Material

Di balik bentuknya yang sederhana, kursi yang memiliki tinggi 107 cm dan lebar 86 cm ini memiliki struktur rumit.

Kursi edisi khusus 50 tahun, lengkap dengan ottoman (sandaran kaki).

Kursi edisi khusus 50 tahun, lengkap dengan ottoman (sandaran kaki).

Rangkanya terbuat dari glass fibre reinforcement yang dilapisi dengan busa polyurethane.

Pelapisan ini merupakan bagian yang sulit, karena membutuhkan kulit utuh yang lebar.

Baca Juga: Engga Zaman Simpan Koleksi di Peti, Ini Peran Open Storage Menurut Desainer

Jahitan kulit di bagian belakang kursi bisa dilakukan, tapi bukan ini yang diinginkan Jacobsen.

Ia menginginkan desain yang simpel dan benar-benar “bersih”.

Kesederhanaan desain kursi ini terpengaruh oleh semangat gaya modern yang sedang gencar di masa itu.

Baca Juga: Ini Solusi Ampuh Ketika Memiliki Tanah yang Diklaim Milik Orang Lain, Coba Cara Damai!

Kursi ini ditopang oleh kaki yang bercabang 4 dari kombinasi baja dan aluminium.

Demi fleksibilitas, kursi dengan bobot 18,1 kg ini dapat berputar 360° dan kemiringan punggungnya dapat diatur.

Struktur ini membuat egg chair sesuai sebagai kursi lobi hotel dan dapat dimanfaatkan sebagai kursi di ruang duduk masa kini.

Barang Koleksi

Sampai saat ini, egg chair masih banyak diburu.

Desain kursi yang simpel membuatnya tak lekang dimakan zaman. Harga pasarannya pun masih tinggi.

Eeg Chair

Eeg Chair

Egg chair yang resmi diproduksi oleh perusahaan Denmark, Fritz Hansen, dijual mulai dari US$ 5.000 atau sekitar Rp 45 juta.

Pada sebuah lelang di New York, kursi asli dari tahun 50-an bahkan laku sampai US$ 70.000!

Baca Juga: Muncul di Plafon Rumah, Begini Sosok Mengerikan yang Disebut-sebut sebagai Alien

Namun, egg chair juga tersedia reproduksinya yang dijual dengan kisaran harga US$ 600 sampai US$ 2.000.

Bahan pelapisnya pun tidak hanya kulit. Beberapa desainer menjadikan kursi ini sebagai ajang kreativitas dengan memodifikasi bahan pelapisnya.

Ada yang diberi motif, dibuat cetak timbul, dan lainnya.

Tahun 2008 lalu, produsen egg chair merayakan 50 tahun kursi ini dengan membuat edisi terbatas yang memiliki desain khusus.

Kursi yang diproduksi hanya 999 buah ini berlapis kulit cokelat di bagian depannya sementara belakangnya berlapis beludru cokelat. Kakinya terbuat dari tembaga yang warnanya akan menua seiring waktu.

Di bagian bawah joknya terdapat ukiran nomor identifikasi dan sejarah singkat kursi ini.(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular