Laporan Majalh IDEA 139
IDEAonline -Biro arsitek SUB menghadirkan hunian ramping di sudut jalan. Hunian di atas lahan hoek tersebut terlihat kecil dibandingkan luas lahan yang dimiliki.
Baca Juga: Begini Asiknya Tampilan Rumah Kantor Seluas 150 M yang Menggunakan Lebih dari Dua Gaya Sekaligus
Bentuk bangunan pun terlihat asimetris.
Ada bidang boks kantilever yang sengaja dipotong. Menurut Wiyoga Nurdiansyah, arsitek SUB, bentuk ramping terinspirasi dari perubahan bentuk fashion ketika periode Victorian.
Kala itu, gaya berpakaian menyerupai bentuk jam pasir sangat populer. Rok diracang dengan ukuran besar, sedangkan ukuran pinggang dibuat kecil.
Namun, pada 1880-an terjadi pergerakan antimode. Gaya berpakaian yang awalnya “besar” lantas ditinggalkan.
Fashion kemudian berubah menjadi gaya berpakaian yang ramping, nyaman, dan indah. Desain yang ramping sekaligus fungsional ini yang coba Wiyoga hadirkan.
Jadi bangunan rumah tak asal besar. Dengan bentuk yang ramping, hunian juga tetap nyaman, aliran udara bisa lebih lancar.
Baca Juga: Akali Hunian Seluas 40 M, Pasangan Ini Gunakan Furnitur yang Sudah Jadi Agar Praktis dan Terjangkau