Hasil catatan tersebut setiap satu tahun sekali dilaporkan langsung ke Tuhan Yang Maha Mulia/Yu Huang Shang Di untuk dinilai kualitasnya, agar berkah dan hukuman dapat diberikan sesuai dengan perbuatan yang dilakukan oleh setiap orang dalam keluarga yang menjadi teritorial Dewa Dapur.
Jadi tugas Dewa Dapur sebagai penjaga api juga merangkap sebagai mata-mata Tuhan untuk mengawasi setiap perbuatan dari keluarga yang dijaganya.
Yang luar biasa adalah, biarpun kedudukan Dewa Dapur/ZaoJun ini hanya sebatas dewa kecil saja, tetapi dia punya wewenang untuk bertemu langsung dengan Tuhan/YuHuang Shang Di setiap akhir tahun menjelang perayaan tahun baru Yin Li/Cina untuk menyampaikan laporan.
Fasilitas ini tidak dimiliki oleh para dewata lainnya,
Masyarakat Tiongkok kuno sangat takut dan menghormati Dewa Dapur, sebab itu setiap hari selalu sembahyang di altar pemujaan Dewa Dapur yang ada di dapur, serta rajin membersihkan dapur dari kotoran agar Dewa Dapur menurunkan berkah dan tidak marah dengan penghuni rumah.
Setiap tanggal 24 bulan 12 Yin Li/ Imlek (1 minggu sebelum pergantian Tahun Baru Imlek), Dewa Dapur akan naik/pergi ke singasana langit untuk menyampaikan laporan pada Tuhan atas semua pengamatan yang dicatat selama satu tahun.
Baca Juga: Ada Lima Malaikat Pelindung Rumah Menurut Mitologi Cina, Jadi Terkuak Pentingnya Dapur!
Baca Juga: Pikir-pikir Lagi Jika Desain Dapur Setelah Carport, Feng Shui: Mengundang Skandal
Peristiwa kenaikan Dewa Dapur di Indonesia disebut sebagai hari “Toa Pek Kongnaik” dan selalu dirayakan dengan upacara khusus oleh setiap keluarga yang memujanya.
Pada hari kenaikan Toa Pek Kong biasanya akan diiringi angin ribut yang bertiup kencang.
Fenomena alam ini sudah menjadi siklus dalam perubahan musim.