Daerah Sunda kerap menggunakan saung di atas sebuah kolam, dengan material kayu dan bambu.
Ruang kerjanya dibuat dengan tanpa satu pun partisi. Ini agar tidak ada batas antara owner maupun karyawan.
Menurut Ganesha, area ini harus menjadi melting pot layaknya sebuah keluarga. Semua yang ada di sini menurutnya dibuat sendiri, kecuali papan tulis.
Sedangkan kaca pada salah satu bagian dibuat Yu Sing agar dapat memberikan pemandangan yang luar biasa saat matahari turun.
Saya pun turut membuktikan tatkala sinar matahari Kayu dan besi pada tangga merupakan bentuk penggabungan antara unsur “rumah,” dan “produksi.” yang menyeruak masuk memberikan keindahan tersendiri.
Baca Juga: Begini Asiknya Tampilan Rumah Kantor Seluas 150 M yang Menggunakan Lebih dari Dua Gaya Sekaligus
Dan pengalaman tersebut tidak pernah sama, karena efek cahaya yang berbeda-beda di setiap harinya.
Menyatukan 2 rupa bangunan yang berbeda fisik maupun filosofisnya tentu tidaklah mudah. Butuh sebuah “jembatan” yang dapat menyatukannya.
Atas dasar itulah, kemudian diputuskan untuk membuat area tengah yang menjadi penyambung 2 bangunan tersebut, dengan memasukan unsurunsur keduanya.
Ganesha berujar jika bangunan tengah ini memang lebih merupakan perpaduan antara “house,” dengan “production.” Menjadi melting pot dari orang-orang.