Keluhan yang dialami Anton dan beberapa orang lain kerap kali kita temui di berbagai perkantoran.
Hanya saja, kita sering mengabaikannya atau menganggap hal tersebut sebagai gejala flu biasa.
Akan tetapi, menurut dr. Faisal Yatim, DTM&H, MPH, praktisi epidemik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, gejala yang dialami Anton merupakan gejala dari sick building syndrome (SBS) atau gangguan kesehatan terkait dengan gedung.
“SBS keluhannya mirip orang terkena influenza, seperti sakit kepala, iritasi mata, badan cepat letih, perut terasa kembung, hidung berair, tenggorokan gatal, kesulitan dalam berkonsentrasi, kulit terasa kering serta batuk kering yang tidak kunjung sembuh.
Baca Juga: Berkolaborasi dengan Kemenristekdikti, Intip Persiapan Asia Young Designer Awards 2019
Hanya saja pada SBS keluhannya tidak permanen. Ketika keluar ruangan gejalanya hilang,” ujar dokter yang menulis buku tentang SBS ini.
Penyebab dan Solusi SBS
Menurut dr. Hendrawati Utomo, MS, SpOk, spesialis okupasi yang juga ahli masalah polusi udara dalam ruang, penyebab utama dari sick building syndrome adalah ventilasi ruangan yang tidak memadai.
“Ventilasi udara yang kurang baik disertai suhu AC yang kelewat dingin, yaitu berkisar antara 20—23oC, menyebabkan bakteri-bakteri merugikan seperti Chlamydia, Escheriachia dan Legionella sp leluasa berkembang biak dan terisap oleh penghuni kantor dan akhirnya singgah di saluran pernafasan,” ujarnya.
Baca Juga: Hemat Tempat dan Ringkas, Ternyata Begini Asal-usul 'Kursi Puff' Kursi Berbentuk Bulat