Laporan Majalah IDEA Edisi 185
IDEAonline-Tinggal di wilayah beriklim tropis menuntut pemilik rumah untuk pintar-pintar bersiasat sehingga rumahnya tak terasa panas dan tahan menghadapi iklim tropis.
Baca Juga: Tiga Proyek Rumah Tapak Jadi Fokus APP, Ternyata Ini Keunggulannya Dibanding Apartemen
Selain memanfaatkan unsur alam sebagai sumber pencahayaan dan pengudaraan alami untuk ruang, bangunan pun harus mampu merespons alam dengan baik.
Ren Katili, arsitek dari Studio Arsitektropis, mengatakan bahwa konsep rumah tropis untuk hunian di Indonesia akan selalu ada.
Baca Juga: 7 Inspirasi Desain Bata, Bikin Rumah Tampil Alami dan Tropis!
Sebab, Indonesia termasuk negara yang beriklim tropis dan dikategorikan tropis lembap karena curah hujannya yang cukup tinggi.
Konsep hunian tropis banyak diaplikasikan karena mampu memberi pengudaraan dan pencahayaan alami yang maksimal untuk menunjang kenyamanan suatu hunian.
Selain itu, hunian dengan konsep tropis akan membuat bangunan tersebut tahan dengan tingginya suhu dan kelembapan udara di lingkungan tersebut.
Ren mengungkapkan, ke depannya, aplikasi rumah tropis bukan memenuhi kebutuhan kenyamanan semata.
Namun, konsep desain ini juga makin banyak digunakan lantaran mampu menjawab masalah-masalah yang muncul.
“Contohnya saja dari beberapa proyek yang kami kerjakan.
Kebanyakan klien datang ke kami untuk meminta saran dan mencari solusi bagaimana agar rumahnya terasa adem, bisa merespons alam dengan baik, dan hemat energi.
Baca Juga: Jangan Sembarangan, Hal ini Pengaruhi Psikologis Pemilik Rumah
Sesuai dengan iklim yang kita miliki, desain rumah tropis pun dipilih dan menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut,” kata lulusan Institut Tropen Technologie, University of Applied Sciences Cologne, ini.
Teknologi Modern
Pada aplikasinya, konsep arsitektur tropis yang akan banyak diterapkan adalah aristektur tropis modern.
Modern dalam hal ini adalah desain atau material yang digunakan diolah dengan metode terbaru.
Jadi, rumah tropis yang biasanya dibangun dengan cara-cara tradisional justru sudah berubah menjadi rumah tropis yang modern.
Baik tampilan ataupun material yang digunakan, rumah tropis modern masa kini mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi di bidang rancang bangun.
Baca Juga: Seluas 450 M, Begini Hunian Tropis yang Aplikasikan Bukaan pada Atap! 'Dalamnya Wow Banget'
Ren menyebut rumah Bintaro adalah bangunan rendah emisi. Saat perancangannya, sang pemilik ingin memiliki hunian yang ramah lingkungan dan rendah emisi karbondioksida.
Beberapa contohnya adalah proyek rumah Rempoa dan rumah Bintaro yang dikerjakan Ren pada tahun 2014 dan 2013.
Baca Juga: Atasi Keterbatasan Lahan, Ini Berbagai Alasan Kenapa Harus Gunakan Furnitur Custom
Ren sukses membungkus kedua rumah tropis ini dengan desain dan tampilan yang modern. Ia mengolah layout, jarak, jumlah bukaan, dan organisasi kamar.
Keempat konsep utama ini tidak hanya menghasilkan kenyamanan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang untuk penghematan energi di suatu hunian.
Tampilan Personal
Baca Juga: Ubah Sendiri, Simak DIY Ubah Lantai Keramik Jadi Lantai Kayu!
Ren juga menuturkan, di masa yang akan datang, tampilan rumah tropis pun bukan sekadar mempertimbangkan unsur alam.
Desain rumah masa kini menyesuaikan selera ataupun budaya dari pemiliknya.
Baca Juga: Modern Clean Look di Apartemen 100 M2, Sentuhan Personal di Setiap Jengkal
Jadi, akan banyak desain rumah-rumah tropis yang bermunculan namun dengan tampilan yang kekinian dan berpadu dengan sentuhan desain yang khas demi memenuhi selera atau gaya hidup pemiliknya.
“Misalnya orang itu hobi traveling. Pastinya itu akan memengaruhi desain yang ada di rumahnya.
Setiap si orang tersebut pergi ke suatu tempat, dia akan membawa pulang desain tersebut dan mencoba menerapkan di rumahnya,” tutur Ren.
(*)