Penggunaan atap yang datar, Archstudio sebagai arsitek menambahkan koridor untuk menghubungkan masing-masing kamar dan pekarangan.
Baca Juga: Tak Napsu Makan Habis Memasak? Indikasi Kena Efek Buruk Asap Dapur, Kok Bisa? Archstudio mempertahankan struktur bata dan beton tradisional, dua kamar bata yang memang sudah ada dari awal juga tetap dibiarkan.
Selain itu, material kaca juga banyak digunakan untuk memperlihatkan bagian taman yang ada di sekeliling rumah tersebut. Secara keseluruhan proyek ini menggunakan bahan konstruksi umum yang digunakan adalah bahan tradisonal Siheyuan.
Baca Juga: Juicer atau Blender? Sama-sama Melumatkan Buah tapi Beda Peruntukan
Layaknya batu bata, ubin abu-abu dan semen.
Penggunaan beragam material ekspos tersebut, perpaduan bata dan kayu juga menambahkan kesan rustic pada ruangan.
Atapnya yang datar dihubungkan dengan tangga. Bagian atap yang luang, membuat pemilik rumah bisa menikmati pemandangan di sekitar distrik Dongcheng.
Berani beda dan keren ya IDEA Lovers.
(*)