Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Harus Monokrom, Ini Warna Aman Lainnya di Ruang Bermain Anak!

Fatur Rohman - Minggu, 06 Oktober 2019 | 08:00
Kamar anak ini didominasi oleh warna monokrom, yaitu hitam dan putih.
YANNIS RUDOLF PRATASIK/IDEA

Kamar anak ini didominasi oleh warna monokrom, yaitu hitam dan putih.

IDEAonline-Desain kamar anak bisa juga menggunakan satu warna dominan atau disebut warna monokrom.

Selain bermain dengan paduan beberapa warna lembut, kamar anak juga bisa dihias dengan permainan warna tunggal.

Baca Juga: Hati-Hati Jika Rumah Memiliki Ciri Berikut! Tanda Rumah Tidak Sehat

Apa Itu Monokrom?

Monokrom adalah penggunaan sejumlah gradasi dari satu jenis warna.

Monokrom menonjolkan perbedaan antara terang dan gelap dari sebuah warna.

Salah satu keunggulan desain menggunakan skema warna monokrom, sebuah ruang bisa terlihat sangat menenangkan, karena tidak ada ketegangan yang dihasilkan warna-warna kontras.

Skema warna monokrom cocok diterapkan pada ruang berukuran kecil.

Pada ruang besar, misalnya ruang keluarga, bila Anda hanya menggunakan satu warna, Anda akan merasa “berkelimpahan”.

Baca Juga: Disewa 'Penghuni dari Neraka,' Petualang Ini Kaget Saat Kembali dan Lihat Kondisi Rumahnya

Orang sering menyebutnya dengan istilah skema warna monokrom, yaitu desain yang menonjolkan satu warna tertentu.

Bukan berarti tidak boleh ada warna lain di sana.

Hanya saja si warna yang dipilih dirancang agar terlihat dominan.

Sedangkan warna lain hanyalah berfungsi sebagai warna latar (background).

Baca Juga: Jadi Istri Wakil Gubernur Hingga Vakum dari Dunia Hiburan, Intip Hunian Milik Arumi Bachsin di Trenggalek

Namun, saat ingin mendesain sebuah ruang dengan warna tunggal, kekhawatiran yang biasanya muncul adalah kemonotonan.

Pojok ruang kecil disulap jadi area bermain anak dengan furnitur mini sesuai ukuran anak.

Pojok ruang kecil disulap jadi area bermain anak dengan furnitur mini sesuai ukuran anak.

Ruang yang didominasi satu warna, mungkin akan kelihatan membosankan.

Bagaimana menghindari hal ini?

Mainkan Gradasinya

Pilihannya adalah dengan memainkan gradasinya.

Gunakan beberapa variasi gradasi dari warna yang sudah dipilih.

Misalnya Anda sudah menentukan warna biru, gunakan beberapa jenis biru—bisa biru tua, biru laut, biru muda, dan sebagainya.

Anda bisa mengaplikasikan si biru di mana saja, dinding (dengan cat atau wallpaper), ornamen dinding, furnitur, sampai ke soft furnishing seperti seprai, bedcover, atau tirai.

Anda bisa saja mengaplikasikan banyak jenis biru pada satu ruang, selama birunya masih nyaman dilihat secara bersandingan.

Kamar anak- ruang bermain anak

Kamar anak- ruang bermain anak

Baca Juga: Gelontorkan Rp 5 Miliar untuk Bangun Rumah Mewah Lengkap dengan Lapangan Golf, Artis 23 Tahun Ini Beberkan Pundi-pundi Kekayaannya Mulai dari Main Film Hingga Endorsement

Sekitar 4—5 jenis pun tidak masalah.

Apalagi bila Anda ingin bermain dengan ornamen yang bisa menampung banyak sekali variasi gradasi.

Kadang-kadang, biru yang tidak sejenis pun (misalnya biru muda dan biru telur asin) tetap bisa bersandingan dengan harmonis.

Benang Merah

Untuk menjaga keserasian desain, Anda bisa membuat benang merah antara satu elemen dengan elemen lain yang ada dalam ruang yang bersangkutan.

Benang merah tersebut bisa berupa motif pada beberapa benda.

Baca Juga: Rahasia Atap Bebas Bocor, Ini Cara Antisipasi & Tanggulangi!

Misalnya, seperti pada kamar tidur ini, pola pada panel dinding di dekat TV (berupa bentuk kotak aneka ukuran), berulang pada panel di atas headboard tempat tidur.

Kalau mau, motif ini bisa juga digunakan pada seprai atau wallpaper.

Dengan permainan gradasi dan motif, dijamin, ruang monokrom Anda tidak akan membosankan.

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular