Di sini, kurator menggali peta berpikir dan latar belakang para seniman yang mempunyai kontribusi besar dalam perkembangan seni dan desain kontemporer Indonesia dalam dua puluh tahun terakhir.
Sepuluh nama maestro ini adalah Adi Purnomo (arsitek–Jakarta), Agus Suwage (Perupa–Yogyakarta), Nirwan Dewanto (Sastrawan-Jakarta), Dolorosa Sinaga (Perupa–Jakarta), Hadiprana (Desainer Interior–Jakarta), F.X. Harsono (Perupa- Yogyakarta/Jakarta), Hardiman Radjab (Perupa–Jakarta), Rinaldy Yuniardi (Desainer Fashion–Jakarta), Syahrizal Pahlevi (Perupa-Yogyakarta), Tisna Sanjaya (Perupa– Bandung).
Baca Juga: Taco Rilis 5 Inovasi Baru, Bikin Cantik Dinding, Lantai, dan Furnitur
Di zona Next Gen, ditampilkan karya seniman dan desainer muda yang dianggap berkontribusi terhadap perkembangan desain dan seni kontemporer di Indonesia, seperti Danny Wicaksono (Arsitek-Jakarta), Denny Priyatna (Desainer produk– Jakarta), Mulyana (Perupa– Yogyakarta), dan Yaya Sung (Perupa–Jakarta).
ICAD tahun ini untuk pertama kalinya membuka open submission. Dari banyak konsep yang didaftarkan, akhirnya ada 8 pelaku kreatif yang terpilih untuk berkarya di ICAD 2019.
ICAD 2019 juga menghadirkan sejumlah karya Special Appearance, salah satunya adalah karya dari Angela Ciobanu, desainer perhiasan asal Rumania.
Seperti penyelenggaraan ICAD yang terdahulu, ICAD 2019 juga akan diisi dengan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menginspirasi dan mendekatkan seni kepada publik.
Ada tiga konvensi tentang desain, seni, dan film, yang akan diselenggarakan di Grandkemang Hotel selama ICAD, menampilkan pembicara antara lain Giorgio Borruso (Arsitek Italia), Ella Ritchie (Intoart), dan Kimberly James (HBO Asia). Konvensi Desain merupakan kerjasama dengan IstitutoItaliano di Cultura dan Ikatan Arsitek Indonesia Jakarta.
Konvensi Seni bekerja sama dengan British Council dan Koalisi Seni, sementara Konvensi Film bekerja sama dengan Motion Picture Association (MPA) dan Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI).