Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Penerang Utama, Ini Trik Gunakan Lampu agar Hemat Listrik

Johanna Erly Widyartanti - Senin, 04 November 2019 | 14:00
Tingkat cahaya ditentutakan oleh intensitas, warna, dan komposisi lampu.

Tingkat cahaya ditentutakan oleh intensitas, warna, dan komposisi lampu.

IDEAOnline-Lampu digunakan di rumah tangga sebagai sumber penerangan utama.

Peran lampu sangat vital karena tanpa lampu nyaris segala aktivitas akan terganggu.

Kebutuhan akan lampu merupakan kebutuhan yang rutin sehingga kuantitas pemakaiannya sangat tinggi.

Tingginya pemakaian lampu ini bisa menjadikan kita sangat boros jika tidak bijak menggunakannya.

Baca Juga: Ciptakan Mood Baik di Setiap Ruang Pakai Warna Lampu, Ini Faktanya!

  1. Gunakan Sesuai Kebutuhan
Berapa banyak cahaya yang harus disediakan untuk sebuah ruang sangat tergantung pada kebutuhan ruang itu yang mengacu pada aktivitas apa yang dilakukan di dalamnya.

Tingkat cahaya yang diperlukan sangat bergantung pada kebutuhan dan kenyamanan.

Kebutuhan ini berbeda untuk setiap orang tergantung dari usia, ukuran objek yang dilihat, ketelitian/tingkat kesulitan pekerjaan yang dilakukan, dan kecepatan gerak dalam ruangan.

Hal yang harus dilakukan adalah menentukan 3 faktor ketepatan: intensitas (sesuai kebutuhan ruang), warna (kesan yang ingin disampaikan di suatu ruang), komposisi (penataan dan kombinasi yang tepat dari berbagai jenis pencahayan).

Cahaya yang datang sebaiknya jangan hanya dari satu arah supaya objek tampil secara nyata dan minimal masih tetap dapat dilihat dari kedua sisi.

Baca Juga: Asal Taruh Lampu, Ruang Tak Cantik, Ini Cara Benar Arahkan Cahaya (1)

Daya pencahayaan di rumah, tergantung jenis ruangan dan aktivitas, nilainya tidak melebihi 10 watt/M2.

Daya pencahayaan di rumah, tergantung jenis ruangan dan aktivitas, nilainya tidak melebihi 10 watt/M2.

Untuk hal ini, yang harus diperhatikan adalah penempatan titik lampu di beberapa tempat dengan fungsi yang berlainan agar dapat diatur prioritas pemakaiannya, dan kedua adalah pemilihan armatur/ rumah lampu yang tepat.

Peluang penghematan energi (kWh) dapat dilakukan dengan cara mengurangi daya terpasang (menggunakan energi sekecil mungkin) dan mengendalikan jam pengoperasian.

Prinsipnya menggunakan rumus sebagai berikut: Energi (kWh)= Daya (watt) x hour

Baca Juga: Asal Taruh Lampu, Ruang Tak Cantik, Ini Cara Benar Arahkan Cahaya (2)

  1. Mengoptimalkan Daya Listrik
Daya listrik terpasang tidak boleh melampaui angka maksimum yang ditentukan untuk setiap ruang.

Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor sebesar 15 watt/M2.

Untuk daya pencahayaan di rumah, tergantung dari jenis ruangan dan aktivitas yang dilakukan, nilainya tidak melebihi 10 watt/M2.

Contoh Perhitungan:

Daya lampu= 12 buah (titik lampu) x 50 watt= 600 watt

Luas ruangan= 21 m x 10 m= 210 m2

Daya/luas ruangan= 600/210= 2,85 watt/M2 ->memenuhi syarat.

Baca Juga: 5 Kelebihan Lampu LED di Banding Lampu Pijar, Tak Hanya Hemat Listrik

Hindari penggunaan satu sakelar untuk beberpa titik lampu.

Hindari penggunaan satu sakelar untuk beberpa titik lampu.

Mengendalikan Jam Pengoperasian

Cara yang bisa dilakukan untuk hal ini adalah:

- penggunaan lampu Hemat Energi

- mengatur jadwal penyalaan lampu, misalnya dengan mengaktifkan timer.

- menambah alat penghemat energi lampu (menggunakan dimmer, daylight sensor, zoning, atau present/movement detector, sensor ultrasonik.

- mematikan lampu saat ruangan tidak digunakan

- menghindari penggunaan satu sakelar yang dihubungkan dengan beberapa titik lampu, karena menyalakan satu lampu berarti beberapa lampu lain ikut menyala.

Baca Juga: Pakai Kaca untuk Efisiensi Listrik, Ini 7 Caranya Jangan Salah Kaprah!

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular