IDEAOnline- IDEA lovers tahu engga sih bagaimana cara tepat hadirkan rumahdengan pencahayaan alami terbaik?
Pencahayaan alami baik untuk kesehatan dan “kantong” alias hemat.
Namun, untuk mendapatkan kualitas cahaya yang terbaik, perencanaan desain bukaan rumah harus cermat dan tepat.
Di masa sekarang ini, pencahayaan alami secara umum bertujuan untuk menghadirkan pencahayaan yang lebih banyak sehingga mengurangi penggunaan cahaya buatan.
Namun kualitas cahaya alami ini perlu diatur.
Untuk mendapatkan cahaya alami dengan kualitas yang baik, hindari masuknya cahaya matahari ke dalam rumah secara langsung.
Sinar matahari yang masuk ke dalam rumah sebaiknya dipantulkan terlebih dahulu, agar tidak terlalu silau dan membuat perabot pudar warnanya.
Gunakan light shelf atau atap pelindung, serta manfaatkan langit-langit untuk memantulkan cahaya.
Baca Juga: Green Carport Sejukkan Rumah, Cara Pilih Tanaman dan Rencanakan Rambatan
Penggunaan cahaya alami sebagai penerangan dalam sebuah ruangan, memiliki efek samping yaitu naiknya suhu dalam ruangan akibat dari panas yang diradiasikan.
Selain itu, ada kemungkinan muncul efek silau (glare) jika sistem pencahayaan dalam rumah tidak direncanakan dengan baik.
Beberapa orang mengalami, bukaan yang dibuat justru membuat udara di dalam ruangan terasa panas.
Dalam sebuah rumah, peletakan ruangan harus benar-benar diperhatikan agar terhindar dari radiasi matahari.
Ruangan yang sering digunakan seperti ruang tidur atau ruang keluarga, jangan diletakkan di sebelah Barat.
Sebaliknya, letakkan gudang, kamar mandi, atau ruang-ruang servis lainnya di area ini.
Atau bisa juga dengan membuat taman kecil di sebelah Barat, sehingga radiasi matahari bisa “dieliminasi” olehm tanaman yang ada.
Selain itu dalam merencanakan bukaan untuk cahaya yang ideal,
perlu juga diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pencahayaan alami, seperti berikut ini.
Baca Juga: Sudah Saatnya Pakai AC? Sebelum itu Ketahui Positif dan Negatifnya!
Lokasi bangunan/iklim
Dengan memerhatikan arah hadap rumah dan pergerakan matahari, dapat direncanakan jendela yang memungkinkan masuknya sinar matahari secara tak langsung.
Misalnya untuk rumah yang menghadap ke barat, sebaiknya jendela ditempatkan pada dinding yang menghadap ke utara dan selatan.
Pada rumah yang tembok kiri-kanan berdempetan dengan tetangga, sehingga tidak memungkinkan adanya bukaan di samping rumah, dapat menggunakan genting kaca pada atap sebagai alternatif solusi.
Bentuk bangunan
Semakin tebal bangunan, semakin banyak area yang tidak terkena penetrasi cahaya.
Untuk menyiasatinya, bisa digunakan courtyard (taman atau lahan terbuka di tengah-tengah bangunan).
Atau cara lain, dengan meninggikan atap dan membuat bukaan pada dinding-dinding atap yang ditinggikan tersebut.
Baca Juga: Ingin Bikin Taman? Siapkan Anggaran dengan Pos-pos Pengeluaran Ini!
Ukuran jendela
Besar sebuah jendela disesuaikan dengan ukuran dinding luar dan tujuan pemakaian ruang yang akan diterangi.
Umumnya, jumlah total dari seluruh bidang jendela pada sebuah ruang, sebaiknya berkisar antara 1/6 - 1/8 dari luas lantai di ruangan tersebut.
Dan sebaiknya, tiap jendela dilengkapi dengan lubang hawa di sebelah atasnya, yang besarnya sekurang-kurangnya 1/3 kali dari luas bidang jendela.
Ukuran jendela juga didasarkan pada aktivitas di dalam ruangan.
Ruang yang memiliki aktivitas lebih banyak -seperti ruang keluarga harus memiliki bukaan yang lebih besar daripada ruang tidur yang hanya memiliki aktivitas sedikit.
Dapur yang menghasilkan panas harus memiliki bukaan yang lebih besar agar panas dapat dikeluarkan dengan segera.
Baca Juga: Bikin Rumah Sejuk, 4 Cara Kelola Ruang Bawah Atap dengan Pengudaraan
Pelindung bukaan
Arah hadap rumah terutama berpengaruh dalam penggunaan pelindung jendela.
Misalnya, pada rumah yang memiliki orientasi arah hadap utara-selatan, sebaiknya menggunakan parapet.
Sementara itu, teritisan yang dapat juga berfungsi sebagai sun shading, digunakan untuk rumah dengan arah hadap barat-timur.
Jenis dan kondisi bukaan
Ada banyak ragam bukaan.mulai dari jendela kaca, krepyak, glassblock, dan rooster pada dinding, serta genting kaca atau mika pada atap.
Baca Juga: Jangan Gegabah, Ini 6 Cara Jitu Manfaatkan Matahari agar Hemat Listrik
(*)