“Setiap penutup atap akan memengaruhi rangka baik dari sisi desain maupun kekuatan rangka yang diperlukan.
Baca Juga: Dipadukan dengan Gaya Kolonial, Begini Hunian Seluas 500 Meter Bergaya Kontemporer
Kekuatan itu menyangkut beban penutup atap, beban rangka, beban hidup (manusia), beban angin, dan beban air hujan,” ungkap I Gede Ananta Wijaya, Distribution Manager PT BlueScope Lysaght Indonesia.
Rangka yang tak kuat menahan beban akan membuat lendutan pada permukaan penutup atap dan akan mengakibatkan bocor.
Selain kekuatan, khusus untuk bagian reng dan usuk, bentuk dan ukurannya harus lurus.
Jika kedua elemen rangka ini tidak lurus dan bengkok, maka akan memengaruhi posisi penutup atap.
“Penutup atap yang tidak presisi akan menyebabkan air masuk melalui celah-celahnya dan menyebabkan bocor,” ungkap Gede.
Baca Juga: Begini Inspirasi Dapur Sesuai Karakter si Pemilik, Dapur Kompak dan Island Bisa Jadi Jawaban!
Masalah yang paling besar mengenai bentuk dan presisi itu biasanya jika menggunakan rangka kayu.
Untuk itu Gede menyarankan, sebaiknya memilih rangka baja ringan dibanding kayu.
“Keunggulannya bahan ini lebih ringan, tidak muai, tahan karat, tidak mudah lapuk, anti rayap dan kuat sampai puluhan tahun.