IDEAOnline -Bagaimana penyakit ini menular dan bagaimana pula cara mencegahnya?
Menurut dr Tri Yunis Miko Wahyono, Msc., staf pengajar Departemen Epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, hepatitis adalah suatu penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh virus.
Virus hepatisis yang masuk ke dalam tubuh akan hidup di sel-sel hati sehingga hati tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Hati adalah pusat dari metabolisme tubuh, jika terganggu otomatis metabolisme tubuh terganggu. Hati juga pusat detoksifikasi, di situlah tempat racun dibuang oleh tubuh.
Jika hati terganggu, racun tubuh akan menumpuk dan sangat berbahaya bagi tubuh.
Bagaimana gejalanya?
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Tilik Beberapa Pengganti Atap yang Bisa Halau Bocor!
Menurut Miko, karena penyebab penyakit ini adalah virus, gejala awalnya akan mirip dengan gejala infeksi virus lainnya yakni demam (panas tinggi), lemah, letih, lesu, dan lelah.
Biasanya disertai juga dengan rasa mual dan muntah, karena virus menyerang sel-sel hati.
Gejala yang paling khas dari penyakit hepatitis adalah air seni yang bertambah keruh dan gelap, serta timbulnya warna kuning pada kulit dan bagian putih mata, sehingga penyakit ini sering juga disebut penyakit kuning.
Warna kuning disebabkan oleh cairan empedu—yang dihasilkan hati—menjadi berlebihan.
Dari A Sampai C
Dilihat dari jenis virus yang menyerang, hepatitis terbagi menjadi hepatitis A (VHA), hepatitis B (VHB) dan hepatitis C (VHC).
Sebenarnya ada juga hepatitis K, namun masih jarang ditemukan dan masih dalam tahap penelitian. Hepatitis A adalah jenis hepatitis yang paling ringan, mudah ditemukan, paling mudah menyebar, namun mudah disembuhkan.
“Kalau saja seluruh orang Indonesia diperiksa, bisa jadi 80%-nya pernah terinfeksi virus ini.
Hanya saja, orang sering tidak sadar pernah terinfeksi karena sangat tergantung kondisi tubuh.
Kalau virusnya lemah dan orang yang bersangkutan memiliki daya tahan tubuh yang kuat, virus akan mati dan tidak sempat menyebabkan penyakit hepatitis.
Sebaliknya, jika virus masuk ke tubuh dan kondisi tubuh lemah, ia bisa berubah menjadi penyakit hepatitis,” tukas Miko.
Ia menambahkan, “Namun jangan khawatir, hepatitis jenis ini mudah disembuhkan dan tidak menyebabkan kematian.
Hanya 1 diantara 1.000 orang yang kemungkinan meninggal karena hepatitis A.”
Virus hepatitis A masuk ke tubuh melalui makanan dan air minum yang terkontaminasi virus.
Jika seseorang makan atau minum benda yang telah terkena virus ini, virus akan masuk ke saluran cerna, menetap di hati, dan merusak sel-sel hati.
Virus dapat menyebar keluar dari tubuh penderita bersama tinja, urin, ataupun air liur, lalu menyebar lagi melalui makanan, minuman, bahkan batu es.
Virus juga dapat menyebar melalui apa saja yang mengantarkan makanan dan minuman masuk ke mulut, seperti alat makan dan minum, ataupun tangan.
Sementara virus hepatitis B menyebar melalui pembuluh darah.
Orang yang menderita hepatitis B dapat menularkan penyakitnya ini melalui hubungan seksual, transfusi darah, ataupun dari luka menganga. Bisa juga melalui benda-benda yang kemungkinan pernah terkena darah penderita seperti jarum suntik, alat facial, atau pisau cukur.
Karena penyebarannya tidak segampang virus hepatitis A, persentase yang terkena penyakit hepatitis B lebih sedikit.
“Namun akibat yang ditimbulkan pada hati lebih fatal daripada hepatitis A. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan mengarah ke kanker hati dan pengerasan hati (sirosis),” papar Miko.
Penyebaran virus hepatitis C mirip dengan hepatitis B. Jika dilihat dari akibat yang ditimbulkan, virus ini adalah jenis yang paling berbahaya karena lebih cepat merusak sel hati dan dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Intinya, Jaga Kebersihan
Mudah menyebarnya penyakit ini (terutama hepatitis A) menimbulkan pertanyaan, apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit ini menginfeksi kita?
Menurut Miko, caranya gampang saja yakni dengan menjaga kebersihan rumah dan kebersihan tangan, sehingga virus tidak bersemayam di sana.
Miko juga mengingatkan untuk tidak sembarangan memilih warung makan karena umumnya alat makannya kebanyakan tidak dicuci dengan baik sehingga virus bisa saja menempel di sana.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah mewabahnya virus ini. Berikut hal-hal tersebut.
• Selalu cuci tangan sebelum makan, sebelum menyajikan dan membuat makanan, dan setelah keluar dari toilet.
•Jaga kebersihan alat-alat makan dan alat-alat masak.
•Masak makanan hingga matang dan masak air minum hingga air mendidih.
•Jangan menggunakan jarum suntik dan alat facial yang tidak terjamin kesterilannya.
•Hepatitis juga bisa menular melalui air liur.
Karenanya usahakan untuk tidak makan satu makanan secara beramai-ramai (misalnya mencocol sambal dengan buah yang sudah masuk ke dalam mulut orang lain atau bertukar sendok dengan orang lain).
Jaga kebersihan lingkungan, terutama dapur, dengan memberikan desinfektan pada seluruh bagiannya.
Usahakan untuk memisahkan penyimpanan makanan yang sudah matang dan yang masih mentah.
Makan Bersama? No Way!
Bagaimana jika sudah ada penderita hepatitis di rumah? Miko mengatakan, yang paling utama adalah mencegah virusnya menulari orang lain, dengan mematikan virus tersebut menggunakan desinfektan.
Ia menganjurkan untuk langsung memberi desinfektan pada toilet atau kamar mandi setelah penderita buang air besar atau buang air kecil.
Miko juga mengingatkan untuk tidak menggunakan gelas, piring, dan alat makan lain yang sama dengan penderita hepatitis agar virus tidak menular melalui alat makan.
“Jika ada keluarga yang menderita hepatitis, beri ia alat makan dan minum khusus yang tidak digunakan orang lain.
Kalau perlu, cuci alat makannya dengan cairan pembersih yang mengandung desinfektan, baru dicuci dengan sabun biasa,” tukasnya.
Artikel ini pernah tayang di Tabloid Rumah 227
(*)