Hindarilah pemakaian jenis batu yang berbeda tetapi memiliki warna yang hampir mirip karena akan tampak seolah-olah kita tidak mengerti warna. Misalnya, batu paras yogya dengan batu palimanan putih, batu templek purwakarta dengan cirebon.
3. Perhatikan agar jenis batu alam yang dipilih sesuai dengan gaya arsitektur rumah.
4. Sebelum dipasang, batu harus dalam keadaan bersih (direndam dahulu lebih baik), demikian pula dengan air dan bidang yang akan ditempel.
5. Apabila dinding licin atau sudah ada catnya, harus dibuat kasar/dirusak dahulu dengan cara diketrik (dilukai) agar semen mampu melekat dengan baik. Harus diingat bahwa batu alam relatif berat.
6. Pada bagian dinding yang mudah terkena kotoran atau air, seperti carport, pagar, jangan lupa memakai coating yang sesuai dengan jenis batunya. Sebab bila kotoran sudah terlanjur meresap ke batu, maka akan lebih sulit dibersihkan.
Baca Juga: Batu Alam untuk Aksen, Intip Uniknya Hunian Berbahan Beton Ini
Baca Juga: Dapat Mengurangi Bau, Ini Pentingnya Gunakan Cat Dasar pada Dinding
(*)