Follow Us

Tunjukan Rasa Cinta Bumi, Begini Trik Penghematan Energi Lewat Lampu dan Pemanas Air!

Fatur Rohman - Kamis, 28 November 2019 | 10:00
Tunjukan Rasa Cinta Bumi, Begini Trik Penghematan Energi Lewat Lampu dan Pemanas Air!
Home Stratosphere

Tunjukan Rasa Cinta Bumi, Begini Trik Penghematan Energi Lewat Lampu dan Pemanas Air!

IDEAOnline - Tanpa banyak disadari dan banyak direnungkan, kita sudah demikian tergantung pada listrik.

Kemajuan teknologi menghasilkan alat-alat yang semakin pintar, dan semuanya beroperasi menggunakan listrik, seperti komputer, pendingin ruangan, pemanas air, mesin cuci, setrika.

Baca Juga: Terungkap Tak Hanya Bagus untuk Kesehatan Tubuh, Daun Sirih Ampuh Perangi Hama Tanaman!

Bahkan alat-alat yang tampaknya tidak terlalu penting seperti pengering rambut, sikat gigi, pencukur jenggot, alat pijat, gunting, juga sudah menggunakan listrik.

Padahal, listrik dibangkitkan salah satunya menggunakan BBM (bahan bakar minyak), energi tak terbarukan.

Tunjukan Rasa Cinta Bumi, Begini Trik Penghematan Energi Lewat Lampu dan Pemanas Air!
www.decoist.com

Tunjukan Rasa Cinta Bumi, Begini Trik Penghematan Energi Lewat Lampu dan Pemanas Air!

Karena itu sudah sepantasnyalah bila kita berusaha berhemat.

Penghematan tidak cuma bisa menyelamatkan bumi kita ini, tapi juga menguntungkan diri kita masingmasing, karena menghemat biaya.

Penghematan akan terasa bila dilakukan oleh semua yang ada di muka bumi ini.

Sebuah penghematan kecil semisal mematikan lampu ketika tidur, bila dilakukan oleh seluruh penduduk bumi ini mungkin bisa menghasilkan angka penghematan yang sangat fantastis!

Ayo, kita tunjukkan tanggung jawab kita, mulai dari sekarang, dan dari rumah kita sendiri.

Hemat listrik dari lampu

Baca Juga: Anti Boros, Jangan Lakukan Ini Bila Ingin Hemat Listrik dari Microwave

Dulu, orang menggunakan lampu sekadar terang, tanpa memerhatikan energi yang diperlukan untuk menyalakan lampu tersebut.

Seiring dengan perkembangan teknologi, pabrikan pembuat lampu mulai membuat lampu hemat energi.

Secara garis besar, di pasaran terdapat 2 jenis lampu berdasarkan bahan dasarnya, yaitu lampu incandescent dan lampu fluorescent.

Lampu incandescent adalah lampu yang menggunakan kawat pijar (umumnya terbuat dari tungsten), sedangkan lampu fluorescent di bagian dalamnya menggunakan lapisan berpendar fluor.

Jenis lampu fluorescent mampu menghemat energi sampai 75% dibandingkan lampu incandescent.

Salah satu komponen penghemat listrik pada lampu ini adalah electronic balast.

Sederhananya, komponen ini memungkinkan lampu yang menggunakan daya 18 watt menghasilkan kekuatan cahaya yang sama dengan lampu 100 watt, misalnya.

Sementara itu, pada lampu incandescent, hanya 10 persen daya yang dipakai untuk menghasilkan cahaya, sementara 90% sisanya terbuang menjadi energi panas.

Sayang, kan? Memang di awal ada uang lebih yang harus dikeluarkan untuk membeli lampu hemat energi ini.

Namun, jika kita berhitung dalam jangka panjang, akan lebih banyak lagi uang yang dihemat.

Di samping itu, lampu hemat energi ini umurnya lebih panjang 10 kali dibandingkan lampu pijar yang harus kerap diganti.

Bicara soal lampu, perilaku kita juga menentukan daya yang terpakai lampu. Contohnya tindakan berikut ini.

Baca Juga: Miliki Kerajaan Properti, Bos Ciputra Tutup Usia, Iwan Sunito: Ia Mentor yang Luar Biasa

Bola lampu harus sering dibersihkan dari debu. Permukaan yang tertutup debu akan menghasilkan cahaya yang lebih redup sampai 10%. Dengan lampu yang terang, kita tidak ingin mengganti lampu tersebut dengan yang dayanya lebih besar.

Saat bepergian lama, atur nyala lampu di halaman dan teras dengan sensor cahaya. Ketika hari mulai gelap, lampu akan menyala otomatis dan lampu akan mati saat fajar. Ini juga sekaligus menjadi pengaman rumah, karena lampu halaman yang menyala terus menerus bias diartikan tidak ada orang di rumah.

Hemat listrik dari Pemanas Air

Problem tinggal di kota adalah, kalau tidur di malam hari sering kepanasan, kalau mandi di dini hari sering kedinginan.

Karena itu sudah menjadi semacam kebutuhan standar bahwa setiap kamar tidur—minimal

kamar tidur utama—dipasangi pendingin udara (AC).

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, Taman di Amerika Perbolehkan Siapapun yang Datang untuk Bawa Pulang Berlian Langka Secara Bebas, Sudah Ada Sejak 47 Tahun Lalu!

Sedangkan untuk mandi di dini hari, orang sering memilih untuk menjerang air terlebih dulu.

Atau kalau mau lebih praktis, tinggal gunakan mesin pemanas air.

Mesin tinggal dinyalakan, dan air panas pun mengucur.

Harga pemanas air pun sekarang cukup terjangkau.

Namun yang mungkin tidak terpikirkan oleh Anda sebelumnya adalah bahwa menjerang air atau menggunakan mesin pemanas air, dua-duanya membutuhkan ”makanan”.

Menjerang air butuh gas dan memanaskan dengan mesin pemanas membutuhkan listrik.

Bagaimana bila kita bias merasakan air mandi yang hangat tanpa harus mengonsumsi gas atau listrik? Pilihannya adalah pemanas air yang memanfaatkan matahari (solar cell) atau pemanas yang memanfaatkan panas buangan AC.

Panas yang dikeluarkan oleh kompresor AC (yang ada di unit outdoor), dialirkan ke tabung melalui sebuah pipa yang diisi refrigeran.

Kemudian air dari tanki penyimpan air dialirkan ke tabung ini.

Air di dalam tabung pun menjadi panas dan siap dialirkan ke bak-bak mandi.

Tabungnya sendiri menyerupai termos sehingga pada saat AC tidak hidup dan tidak menghasilkan panas, air di dalam tabung tetap panas.

Artikel ini pernah tayang di Tabloid Rumah 126

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest