IDEAOnline-Jenis-jenis batu alam dapat dibedakan dari proses penciptaannya.
Warna dan tekstur masing-masing batu punya ciri khas dan dapat dipilih secara kasat mata.
Selain dari warna dan tekstur, batu dapat dibedakan dari tingkat keras batu, kandungan mineral, dan daya serap/besar-kecil pori-pori.
Ada batu yang dijual apa adanya sesuai yang dihasilkan oleh alam seperti batu kerikil, ada pula yang diolah lebih lanjut (dibakar dan dipotong-potong dengan mesin).
Batu jenis lempengan dengan permukaan rata umumnya dapat dipakai untuk lantai atau sebagai pelapis dinding.
Sementara batu yang permukaannya kasar banyak digunakan untuk dinding luar/pagar.
Menurut Edhy Priolaksono (ArTstonescapes), ruang yang mudah terkena kotoran seperti dapur dan garasi sebaiknya tidak memakai batu alam.
Batu yang terkena cipratan oli atau minyak amat sulit dibersihkan.
Baca Juga: Tips Pasang Batu Alam pada Dinding, Bersih dan Engga Gampang Lepas
Di pasaran saat ini terdapat beragam jenis batu alam dengan ukuran dan harga yang bervariasi.
Ini adalah beberapa di antaranya.
Batu andesit dan batu candi
Batu andesit/batu candi berasal dari gunung berapi, warnanya abu-abu tua atau hitam.
Batu andesit ada yang berbintik hitam yang muncul dari proses pembakaran lebih lanjut.
Batu andesit dan batu candi memiliki pori-pori (bersifat sangat porous) sehingga mudah
menyerap air.
Baca Juga: Kesan Alami Melalui Batu Andesit dan koral
Batu kali/batu sabak
Berbeda dengan batu andesit, batu kali memiliki pori-pori yang kecil.
Memiliki susunan yang berlapis-lapis sehingga mudah dibelah menjadi lempengan-lempengan tipis,
Batu ini banyak dikenal dengan istilah batu templek.
Batu kali memiliki warna yang beragam, mulai dari abu-abu, hitam, hijau tua dan merah tua.
Baca Juga: Efek Terang Batu Paras
Batu susun sirih
Sesungguhnya istilah ini merujuk pada batu alam yang disusun bertumpuk mengikuti sisi yang lebih pipih.
Jenis batu yang dipakai umumnya adalah batu templek.
Batu jenis ini tersedia dalam bentuk lempengan kecil panjang.
Batu palimanan
Sejenis batu pasir, batu palimanan yang paling umum terdapat di pasaran adalah yang berwarna kuning dan putih dengan permukaan rata.
Motif berupa alur-alur yang lebih gelap menambah menarik penampilan batu.
Baca Juga: Dari Jauh Terlihat Layaknya Tumpukan Batu, Rumah Ini Miliki Harga Rp 21,3 Miliar
Batu paras
Batu paras di pasaran berasal dari dua daerah yang berbeda, di Bali dikenal dengan sebutan
“Paras Taro”, sementara “Paras Yogya” berasal dari Yogyakarta.
Kedua jenis batu ini sebetulnya digolongkan sebagai batu pasir.
Yaitu batu yang terbentuk dari butiran pasir yang mengeras.
Batu paras dapat di ukir dengan bentuk tertentu.
Baca Juga: 3 Langkah Cara Tepat Pilih dan Pasang Batu Alam di Kamar Mandi
Batu hijau sukabumi
Batu ini memiliki warna kehijauan, banyak orang yang salah kaprah menganggap batu ini sama dengan batu palimanan.
Selain warnanya yang hijau, batu ini memiliki sisi yang kasar dan bergelombang.
Batu breksi
Batu breksi terdiri dari beberapa variasi warna putih yaitu putih dengan semu abu, semu hijau, atau cokelat.
Disukai karena memiliki urat yang tampak samar dengan urat yang cenderung lurus.
Batu ini sangat empuk sehingga harus hati-hati pada saat pemasangan.
Baca Juga: Seluas 125 M, Intip Aplikasi Batu Alam Dipadukan dengan Warna Netral di Apartemen